Berdasarkan survey yang telah dilakukan oleh PT. Kereta Commuter Indonesia di semua stasiun KRL Commuter Line, terdapat lima stasiun dengan penggunaan uang elektronik terbanyak.
Dari data statistik tersebut stasiun Palmerah, Cikini, Universitas Indonesia (UI), Jakarta Kota, Sudirman menduduki angka tertinggi.
Dengan fonomena tersebut, maka PT. KCI selaku operator tunggal KRL Commuter Line segera memberlakukan aturan penggunaaan uang elektronik sebagai alat pembayaran. Kartu bank dan kartu KMT (Kartu Multi Trip) akan menjadi alat utama pembayaran.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi antrean pada Vending Mechine yang berada di stasiun-stasiun tersebut.
Terlihat di akun Twetter PT. KCI sempat membagikan pengumuman ini :
#RekanCommuters dg semakin banyaknya pengguna KMT & sbg dukungan utk mewujudkan program “cashless society” dari pemerintah, maka mulai 1 Agustus 2019 lima stasiun (Sudirman, Palmerah, Cikini, Taman Kota, & Univ. Indonesia) hanya menerima transaksi dg KMT & kartu keluaran bank. https://t.co/NU053irKKR
Hal ini mendapat respon yang cepat dari para anggota KMP@Cakruk di group WhatsApp. Ada yang setuju karena sudah mempunyai banyak kartu bank dan koleksi KMT. Namun tak jarang pula yang menolak keputusan ini “bagaimana jika harus bepergian dengan keluarga atau teman, sementara tak banyak mempunyai kartu bank atau KMT ?”.
“gue gak setuju di kartu bank gak boleh dipake juga, soalnya di jam pulang kerja di stasiun palmerah / sudirman itu orang kebanyakan pake kartu bank, gak jarang juga isi saldo nya gue intip pas tap in, lumayan banyak rata rata” Yamazaki roker Greenline memberikan komentarnya yang menyatakan ketidaksetujuannya.
PT. KCI harusnya lebih bijak untuk membuat keputusan ini dengan banyak pertimbangan. Khususnya bagi para pengguna KRL Commuter Line yang tidak memiliki banyak kartu bank dan KMT.
