COMMUTERLINE LOVE STORY : EPISODE 20

Lanjutan Cerbung Commuterline Love Story : Episode 20

 

Setelah puas mengobrol dengan Hendro Lesmana rekan kantornya dari divisi lain, Dhandy segera bertolak pulang. Dhandy dan Hendro beda arah. Akhirnya mereka pulang dengan tujuan masing-masing. Hendro pulang ke Bekasi, sedangkan Dhandy ke Serpong. Banyak pembicaraan yang sudah mereka lalui. Salah satunya adalah tentang ide Hendro yang menyarankan Dhandy untuk ikut acara reality show di salah satu station tv. Sebuah acara untuk kawula muda yang sedang suka atau senang dengan seorang perempuan, kemudian jadian dan ditembak di acara tersebut di hadapan orang banyak dengan setting dan venue yang sudah difasilitasi oleh pihak acara tersebut.

Jujur, Dhandy kaget dengan ide Hendro itu. Dan dia tidak yakin akan berani melakukan hal itu disaksikan orang banyak. Memang, rencana Dhandy setelah pulang dari Kyoto akan membuat acara khusus untuk Annisa. Khususnya acara penembakan kepada Annisa. Namun tidak sampai masuk ke acara tv seperti itu. Terlalu wahhh dan ditayangkan di televisi segala. Itu yang membuat Dhandy kaget. Dan yang Dhandy pikirkan adalah, semua orang melihat, menyaksikan. Itu yang membuat Dhandy pasti akan merasa sangat malu. Masa iya harus seperti itu.

Namun setelah dipikir-pikir, ide Hendro boleh juga. Untuk seseorang yang spesial dan paling dirindukan selama ini, tidak ada salahnya Dhandy mengikuti ide dari Hendro. Toh semua properti, persiapan dan treatment untuk acara tersebut, pihak acara reality showlah yang menyediakan dan memfasilitasi. Dhandy hanya butuh keberanian dan mental saja. Ahhh… Di dalam commuterline menuju Tanah Abang, Dhandy jadi tertawa-tawa sendiri, senyum-senyum sendiri memikirkannya. Membayangkan bila nanti dia ikut acara tersebut, di shooting dan akhirnya ditayangkan di stasiun tv. Uhhh. Sesuatu banget.

Hendro bilang, Dhandy masih punya banyak waktu untuk memikirkannya. Toh dua minggu di Jepang, Dhandy akan punya banyak waktu. Karena menurut Hendro, dia mau mendaftarkan Dhandy ke acara tersebut. Tinggal kesiapan Dhandy saja bagaimana. Terlebih dia dan Annisa baru pertama kali bertemu. Bila Dhandy ikut acara tersebut, hasilnya pasti akan sangat romantis banget.

“Gue cuma mau lihat elo bahagia Dhan. Kalo temen gue bahagia. Gue juga pasti ikut bahagia dong.” Ucapan Hendro kembali terputar dalam otak Dhandy. “Soal Annisa menolak atau nggak, yang penting elo udah mau nyoba. Laki-laki itu harus kuat, pantang menyerah. Harus semangat. Karena Allah akan selalu bersama orang-orang yang tidak pernah berputus asa.”
“Anjayyy kata-kata lo Ndro. Soq bijak lo.”
“Hahahaha. Hendro Lesmana gitu lohhh.”

Sampai saat ini Dhandy memang belum memberikan jawaban kepada Hendro, mau atau tidak ikut acara reality show tersebut. Maka dari itu dengan mengucap bismillah, Dhandy membuka handphone kemudian segera menelepon Hendro yang mungkin saat ini masih sedang dalam perjalanan kereta menuju Bekasi. Setelah berhasil menemukan nama Hendro, bergegas Dhandy menghubunginya. Sampai tak menunggu waktu lama, Hendro pun langsung mengangkatnya.

“Assalamu’alaikum Ndro.”
“Waalaikum salam, Ehhh… langsung telepon nih. Sepertinya…”
“Iya Ndro. Barusan gue udah menimbang-nimbang dan berpikir tentang acara reality show yang elo rekomendasiin ke gue itu.”
“Terus jawabannya…”
“Ya. Gue mau ikutan acara itu. Apa nama acaranya…”
“KUUNGKAPKAN CINTA Dhan.”
“Nah iya itu “KUUNGKAPKAN CINTA”. Boleh deh. Elo proses deh dari sekarang bagaimana. Gue terima beres aja ya Ndro.”
“Rebes bro, gitu dong. Gue yakin ya, acaranya bakalan romantis banget. Karena team dan kru acara tersebut selalu punya treatment yang oke punya untuk acara itu.”
“Tapi ada syaratnya Ndro.”
“Ah elo pake syarat-syarat segala lagi.”
“Cuma satu koq syaratnya. Gue pengen tempat acara penembakannya di lakukan di stasiun Ndro. Secara, gue sama Annisa ketemunya kan di kereta. Dan gue juga tiap hari naik kereta.”

Wahhh, ide bagus tuh Dhan. Soalnya selama ini gue sering nonton acara itu, tapi belum pernah ada acara penembakannya tuh di stasiun. Secara stasiun kan ramai ya. Semua orang berkunjung ke stasiun. Oke, gue setuju. Tapi kalau boleh gue tahu, stasiun mana yang bakal elo pilih Dhan. Secara, itu kan harus izin terlebih dahulu ke KS stasiun. Dibolehin atau nggak.

“Elo tenang aja Ndro, soal itu gue akan serahin sama si Jarwo. Secara dia kan anak Railfans. Sering hunting dari stasiun satu ke stasiun lainnya. Udah gitu dia pernah cerita, kenal dekat dengan beberapa Kepala Stasiun. Keren kan?”
“Ooo mantap kalau gitu. Ya udah, nanti gue hubungi si Jarwo juga deh.”
“Sip deh. Terima kasih ya Ndro. Elo baik banget sama gue.”
“Same-same, semoga pas acaranya nanti lancar-lancar aja ya Dhan. Dan si Annisa bisa memberikan jawaban yang terbaik.”
“Aamiin Ya Robbal Alamin. Assalamu’alaikum.”
“Waalaikum salam.”

BERSAMBUNG ke episode berikutnya…

Hak Cipta Milik : Fakhrul Roel Aroel Hidayat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *