PANGGIL DIA IBU : EPISODE 29

Lanjutan Cerbung Panggil Dia Ibu : Episode 29

 

Semenjak Wawan dan Habibi menginformasikan bahwa Elmeira tidak pulang ke rumah karena sikap keras kepalanya itu, semenjak saat itu juga Yulia ikut membantu mencari keberadaan Elmeira di mana. Walaupun kebencian Elmeira kepada Yulia masih begitu besar, namun tetap saja Elmeira adalah anak kandungnya. Anak yang pernah dikandung dan dilahirkannya dengan susah payah.

 

Yulia tidak mempedulikan sikap dan kelakuan Elmeira padanya. Yang penting saat ini Elmeira baik-baik saja. Karena Elmeira menghilang sudah hampir tiga minggu lamanya. Beberapa hari ke depan, Ramadhan akan segera berakhir dan Idul fitri sudah di depan mata. Bagaimana mungkin Elmeira belum bisa ditemukan. Idul fitri tanpa kehadiran Elmeira, adalah sesuatu yang tidak diinginkan oleh Wawan dah juga Habibi.

Maka dari itu, beberapa hari terakhir ini, Yulia rajin mencari Elmeira ke sana kemari ke berbagai tempat. Semua didatangi dan ditanyakan. Mulai dari pasar sampai stasiun kereta. Namun hingga saat ini, Yulia belum menemukan putrinya itu. Rasa khawatir tentu saja ada dan dirasakan oleh Yulia. Karena Yulia sangat mencintai anaknya itu.

Dan untuk hari ini, Yulia rencananya akan mencari Elmeira di KRL Commuterline. Mulai dari jalur Bogor sampai Rangkasbitung sekalipun, Yulia akan melakukannya. Demi anak. Tadinya Wawan juga ingin ikut mencari. Namun karena di sekolah ada acara, akhirnya Yulia hanya bisa pergi dengan Habibi adiknya Elmeira. Terlebih saat ini Habibi dan Yulia semakin hari semakin bertambah dekat dan juga akrab.

“Abib… kamu nggak capek kan kalau kita mencari si teteh sampai malam hari?” Tanya Yulia setelah masuk ke dalam rangkaian kereta tujuan Angke pagi itu.
“Insya allah nggak Bu. Abib kangen sama si teteh soalnya.”
“Nanti kalau mau buka puasa, Kita beli makanan dulu ya atau apa gitu yang Abib suka.”
“Oke Bu. Jadi sekarang tujuan pertama kita kemana Bu?”
“Maja atau Rangkasbitung boleh tuh kayakny. Setelah itu jalur Tangerang ya.”
“Baiklah Ibuku yang cantik. Hihihi.”

Habibi tertawa menyeringai. Sementara dengan Yulia menanggapinya dengan senyum seadanya. Alhamdulillah, tawa itu akhirnya bisa dilihat dari Habibi setelah selama ini, sinis padanya.

Saat kereta yang dinaiki Yulia dan Habibi tiba di stasiun Sudirman, mereka seperti melihat sosok Elmeira di dalam rangkaian kereta. Namun setelah didekati ternyata orang lain yang badan dan wajahnya mirip saja. Habibi dan Yulia sudah senang bukan kepalang, akhirnya mereka menemukan Elmeira dengan cepat. Walau ada sedikit perasaan kecewa, namun Habibi dan Yulia berusaha untuk tetap bangkit dengan semangatnya dan mencari lagi.

Seperti tujuan semula, pagi ini Habibi dan Yulia akan mencari di jalur Rangkasbitung. Mudah-mudahan Elmeira bisa ditemukan. Toh walaupun belum bisa ditemukan, mereka bisa mencari di jalur lainnya. Namun memang pada kenyataannya, setelah mencari-cari sampai stasiun Rangkasbitung yang memakan waktu sampai dua jam dari stasiun Tanah Abang, Elmeira belum bisa ditemukan.

Ada perasaan lemas, lelah dan sesak di dada. Setiap orang yang mereka jumpai mereka tanya satu persatu sambil memperlihatkan foto Elmeira yang terbaru. Namun tidak satupun di antara semua penumpang kereta ada yang melihat Elmeira. Hahhh. Tapi Habibi dan Yulia tidak boleh putus asa dan kehilangan semangat. Ada beberapa jalur lagi yang belum merdeka datangi.

Seperti rencana semula, Habibi dan Yulia berikutnya mencoba ke jalur Tangerang. Setelah hampir setengah hari ke Rangkasbitung, menjelang tengah hari, Habibi dan Yulia ke stasiun Duri untuk naik kereta ke jalur Tangerang. Mudah-mudahan di jalur ini ada titik terang. Elmeira bisa ditemukan. Walaupun tipis harapan, namun setidaknya mereka sudah berusaha.

Sampai di peron tiga stasiun Duri, Habibi dan Yulia menunggu kereta tujuan Tangerang yang belum tersedia di jalur tiga. Sementara itu tempat duduk di sekitar peron sudah penuh semua. Dan akhirnya, Habibi dan Yulia pun berdiri menunggu di peron stasiun. Penumpang yang ada di peron tiga stasiun Duri nampak menjejali tempat itu. Di musim Ramadhan seperti ini, banyak para penumpang yang sibuk dengan urusan dan tujuannya masing-masing.

Keramaian di stasiun Duri siang itu tiba-tiba saja dikejutkan oleh sebuah kejadian yang membuat semua orang gempar dan berteriak-teriak. Dan hal itu juga yang membuat Habibi dan Yulia kaget. Ada apa?

BERSAMBUNG ke episode berikutnya…

Hak Cipta Milik : Fakhrul Roel Aroel Hidayat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *