Pondok Rajeg, Stasiun Mati Yang Ingin Hidup Kembali

Stasiun ini dibangun pada awal tahun 1990 dan berbarengan dibangun nya jalur Nambo.
Nama Stasiun ini diambil dari nama daerah tempat stasiun tersebut yaitu daerah Pondok Rajeg.

Peron stasiun ini memiliki panjang yang hanya bisa menampung 2-3 kereta saja (3 SF).
Pemandangan di sekitarnya sangat indah. Tepat di seberang stasiun terdapat sawah yang luas menghijau.

Single track (jalur tunggal) di stasiun Pondok Rajeg

Sangat disayangkan stasiun ini sudah tidak terawat, banyak coretan di dinding dan di peron.
Di tempat ini juga sering banyak anak muda nongkrong yang memberikan kesan stasiun stasiun “gak bener”.

Menurut informasi, tahun ini stasiun Pondok Rajeg akan di aktifkan kembali.
Akses ke stasiun ini sangat mudah karena terdapat jalan raya pas di samping stasiun itu.

Semoga PT. KCI selaku operator tunggal KRL Commuterline segera mengupayakan stasiun Pondok Rajeg beroperasi kembali. Mengingat semakin banyaknya kompleks perumahan yang dibangun disekitarnya.
Hal ini tentu juga akan mengurangi kemacetan dan polusi udara.

Editor : Christiana Erna

2 thoughts on “Pondok Rajeg, Stasiun Mati Yang Ingin Hidup Kembali”

  1. sebagai warga yg tinggal di perumahan belakang stasiun pondok rajeg tentu sgt mengharapkan PT Commuter dapat mengaktifkan stasiun ini kembali. setiap hari sy menuju stasiun depok lama yg berjarak sekitar 8.7 K (17 K -PP) untuk naik kereta menuju tempat kerja di Jakarta.
    Kpd Bpk petinggi KAI, mohon untuk segera diaktifkan kembali mengingat semakin banyaknya perumahan yg dibangun di sekitar stasiun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *