Selamat Tinggal Jemuran Handuk

Selamat Tinggal Jemuran Handuk

Masih ingat dengan sandaran badan yang dipasang di stasiun-stasiun Jabodetabek ? Sandaran yang menuai komentar dan kontroversi cukup ramai pada saat itu. Roker KRL CL menentang keras penggunaan sandaran tersebut dan menyebutnya sebagai “Jemuran Handuk”. Namun pihak operator PT. KCI tetap mempergunakan sandaran tersebut, dan memasang di semua stasiun.

Memang sandaran Jemuran Handuk tersebut sangat tidak nyaman dipergunakan. Tanggung, untuk duduk pantat tidak muat, tapi dipergunakan bersandar juga tidak nyaman karena pinggul tersangkut di besi yang terkesan untuk duduk tersebut.

Bagi penumpang bias saja sudah tidak nyaman, apalagi untuk penumpang prioritas. Bisa dibayangkan bagaimana ibu hamil, lansia dan anak-anak bisa menggunakan fasilitas tersebut.

Dengan alasan ketidaknyamanan bagi kaum prioritas, berbagai komunitas pengguna KRL CL terus menggaungkan masalah Jemuran Handuk tersebut.
Hingga akhirnya, PT. KCI membuat bangku Khusus Penumpang Prioritas berwarna Oranye. Gaung Jemuran Handuk pun mereda dengan adanya bangku orange tersebut.

Rabu, 25 Juli 2018 tim KMP@Cakruk Xamin Simarsoit dan Pandu Aji Prakoso mendapatkan hal menarik. Kedua tim KMP@Cakruk tersebut melihat ada yang lain di Stasiun Duri. Bangku-bangku model baru mulai dipasang menggantikan sandaran Jemuran Handuk.
Pandu juga membuahkan, tak hanya di Duri tapi stasiun Angke juga mulai terpasang bangku baru model kaki merah dan dudukan coklat kayu. Tampak lebih nyaman dilihat dari foto.

Jika di stasiun Duri dan Angke sudah mendapatkan jatah bangku merah model baru, apakah hanya karena bersamaan renovasi stasiun Duri yang kontroversi beberapa waktu lalu ? Bagaimana dengan stasiun lain ?

Tim KMP@Cakruk mencoba menelusuri ke satasiun stasiun Tanah Abang, stasiun yang penuh sensasi. Stasiun transit yang sudah overload dan tak layak lagi bagi sebuah stasiun transit dengan mobilitas penpang yang SANGAT TINGGI.

“Sudah dapat. Bagus (model dan bentuknya). Mudah mudahan awet !.
Tanah Abang mendapat 8 unit. Dipasang di Jalur 2/3 = 4 dan Jalur 5/6 = 4 !”, Pak Suprapto selaku Kepala Stasiun memberikan keterangan. Cukup adil dan bijaksana untuk pemasangannya. Semua peron mendapat jatah yang sama.

Apakah dengan adanya bangku baru tersebut lantas Jemuran Handuk dihilangkan ? Pak Suprapto kembali memjawab “ya masih bertahan, kan masih bisa digunakan !”. Dengan demikian makin banyak pilihan bagi penumpang untuk memilih tempat duduk atau sandaran yang nyaman bagi dirinya, saat menunggu kedatangan KRL.

Apakah selain Duri, Angke dan Tanah Abang stasiun lain sudah mendapatkan jatah ? Menurut pengamatan tim KMP@Cakruk, stasiun lintas Greenline dari Palmerah hingga Rawabuntu belum.tampak adanya penambahan bangku di peron stasiun.

“Sabarr.. Yaaa… Sabarr… !” Hanya itu yang dikatakan pak Alias Kepala Stasiun Rawabuntu, saat KMP@Cakruk menanyakan “Ini orang lain udah pakai bangku bagus kenapa RU masih pakai jemuran handuk ?”.

Terima kasih KCI, sudah memberikan tambahan bangku sebagai salah satu sarana melepas lelah saat para roker menunggu kedatangan KRL. Semoga segera terdistribusi ke semua stasiun agar semua roker akan lebih nyaman dalam ber-KRL.

Dokumentasi Foto : Xamin Simarsoit, Pandu Aji Prakoso, Muh Ikbal

2 thoughts on “Selamat Tinggal Jemuran Handuk”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *