COMMUTERLINE LOVE STORY : EPISODE 5

Segala permasalahan yang saat ini sedang dialami oleh Annisa, Dhandy harus bisa merubahnya menjadi lebih ceria. Dia tidak mau melihat Annisa terkungkung lama dalam kesedihan. Dengan Papinya, biarkan itu terjadi. Toh pada akhirnya nanti semua akan mereda dengan sendirinya. Satu hal yang harus Dhandy lakukan. Membuat Annisa senang dan bahagia. Perempuan itu memang harus dihiburnya. Salah satunya dengan mengajak Annisa naik KRL Commuterline keliling Jabodetabek. Saat kereta yang mereka naiki tiba di stasiun Manggarai, Dhandy dan Annisa turun kemudian transit. Perjalanan pertama mereka awali ke stasiun Bekasi.

 

Beruntung hari ini Dhandy batal masuk lembur di kantor, ternyata semua ada hikmahnya. Dia bisa mengajak Annisa jalan-jalan naik kereta. Karena menurut pengakuan Annisa, dia jarang naik KRL, hanya sesekali saja. Kalaupun ingin naik KRL, itu pun kalau sedang ada perlu. Maka dari itu sebagai guide, pada kesempatan kali ini Dhandy membawa Annisa keliling Jabodetabek naik KRL. Murah meriah tapi memuaskan. Berangkat dari stasiun Manggarai setelah waktu dzuhur. Dan sepanjang perjalanan menuju Bekasi, Dhandy tiada henti menghibur Annisa dengan cerita-cerita lucu yang dia punya. Dan hasilnya lumayan tidak mengecewakan. Annisa sesekali tersenyum dan tertawa-tawa mendengarkan cerita lucu dari Dhandy.

 

Hingga untuk sementara waktu, Annisa lupa dengan masalahnya. Lupa dengan Papinya. Dan lupa juga sudah kecopetan tadi pagi di Parung Panjang. Gurat kesedihan, gayut duka perlahan sirna berganti bahagia. Alhamdulillah, Dhandy senang melihatnya. Walaupun baru hari ini bertemu, namun Dhandy seperti sudah kenal lama saja dengan Annisa. Begitupun sebaliknya. Keduanya langsung akrab.

 

Sampai di stasiun Bekasi tidak sampai lama. Annisa dan Dhandy hanya keluar sebentar kemudian masuk lagi ke dalam rangkaian kereta. Di peron stasiun Bekasi, mereka berdua hanya melihat keadaan sekitar. Toh mereka tidak punya banyak waktu berlama-lama di sana. Hingga akhirnya beberapa saat setelah itu, mereka bertolak untuk menuju stasiun Jatinegara. Perjalanan menuju stasiun Jatinegara tak lupa tetap ditemani obrolan seadanya. Sampai stasiun Jatinegara, Dhandy mengajak Annisa naik kereta tujuan Bogor untuk akhirnya nanti turun di stasiun Duri. Dan dari stasiun Duri lanjut naik kereta yang jurusan Tangerang.

 

Hahhh, pokoknya sisa hari ini dihabiskan Dhandy untuk mengajak Annisa jalan-jalan naik kereta. Sampai stasiun Duri menjelang akan ashar. Dan alhamdulillah di jalur tiga stasiun Duri ada kereta jurusan Tangerang yang akan diberangkatkan. Dhandy dan Annisa segera naik. Durasi perjalanan ke Tangerang kira-kira setengah jam lamanya. Dan Annisa terlihat menikmati semua itu.

 

“Saya lapar nih. Nanti di dekat stasiun Tangerang ada bebek penyet cabe ijo. Enak deh. Kita makan di sana ya.”
“Iya Mas. Terima kasih.” Annisa hanya bisa tersenyum seadanya. Dan melihat itu Dhandy serasa dihujani air dari pegunungan yang sejuk dan dingin. Alhamdulillah. Sepertinya Annisa telah melupakan kesedihannya hari ini. Dhandy sangat senang sekali.

 

Perjalanan commuterline hari ini diakhiri dengan lelah. Ya, Annisa dan Dhandy nampak terlihat kelelahan. Hari sudah mulai sore. Lepas dari stasiun Tangerang, Dhandy mengajak Annisa ke stasiun Tanah Abang.

 

“Mbak Nissa sebaiknya untuk sementara waktu menginap di rumah saya saja. Di rumah ada Ibu dan adik saya yang perempuan. Itupun kalau Mbak Annisa mau.”
“Tapi saya tidak mau ngerepotin Mas Dhandy terus. Hari ini Mas Dhandy sudah baik sekali sama saya.”
“Lha terus Mbak Annisa mau tidur di mana. Papinya Mbak kan masih marah.”
“Beneran Mas nggak ngerepotin nih.”
“Ya nggak lah. Ayo cepetan. Di jalur enam udah nongkrong kereta tujuan Serpong tuh. Ayo.”
“Ya udah, untuk malam ini saja. Saya janji, besok pulang koq.”
“Iya ya udah nggak apa-apa. Ayo.”

 

Akhirnya Dhandy dan Annisa melangkah menuju ke peron jalur enam. Commuterline tujuan Serpong memang sudah tersedia di sana dan menurut announcer beberapa saat lagi akan segera diberangkatkan. Langit di atas sana mulai bersemu gelap. Wajah senja mulai menghias di bibir petala. Cahaya menyemburat menghadirkan kehangatan dan kedamaian. Alhamdulillah, di dalam kereta, Annisa dan Dhandy mendapatkan tempat duduk. Otomatis mereka duduk bersebelahan. Annisa paling pinggir dan Dhandy di sebelahnya.

 

Namun karena kelelahan, mereka tidak ada yang mengobrol. Tidak ada yang bersuara karena sudah terlanjur lelah. Karena saking lelahnya, Annisa sampai tertidur di pundak Dhandy.

 

BERSAMBUNG ke episode berikutnya…

Hak Cipta Milik : Fakhrul Roel Aroel Hidayat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *