TERCIDUK : Calo Ganteng Pengurai Antrean Panjang

Senin pagi memasuki kawasan stasiun Rawabuntu merasa takjub. Antrian tiket kertas mengular di 4 titik pembelian parkir Selatan.
Terpantau 2 loket buka seperti biasa dan 1 antrean non loket. Terdengar “KRL Tanah Abang berada di Serpong !”. Galau dalam antrian sambil sesekali memberikan peringatan ke roker yang melintas. “Antreee… Antreee… Kartu elektrik tak bisa dipakai !!!”.
Makin galau dan was-was jika tertinggal KA 1925/1927 bisa gawat mesti tunggu KA 1931 yang terjeda kreta kencana 1929. “Andai ada calo… !”.

Sambil terus mengingatkan dan meyakinkan roker yang melintas nyelonong dengan kartu elektrik tergantung di leher, toleh sana-sini loket masih jauh… “Mana calooooo… !”.

Tiba-tiba mata berbinar… Ada bagian baru… Lebih pendek antrean. “Ini dia yang kutunggu-tunggu… !!! Calooooo… Mana ganteng berkumis pisannn… !!!
Eehhhh… Tunggu… Kayaknya kenal nih calo… !!!”.
Sontak langsung pindah antrean menuju ke antrean sang calo.

Tak menunggu lama akhirnya sampai juga dihadapan sang calo ganteng “nahhh… Kannn… Emang enak jualan karcis… ???”.
“Ehhh… Bu Erna… Apa kabar… Iya nih jadi repot !”
“Boleh beli buat pulang – pergi ?”, kembali bertanya.
“Ga bisa… Ntar siang juga udah kelar tuh maintenance ya !”.
Okayyy dehhh… Sambil memberikan uang Rp. 3000 tak bisa bercanda lebih lama karena antrean semakin mengular.

Calo ganteng nan in baik hati… jual karcis KRL tetap HARGA LOKET.. ga cari untung… 👍👍👍
Terima kasih pak Mega, selaku Vice Presiden Pelayanan PT. KCI masih bersedia turun langsung menjual karcis sejak jam 05.30. Ditemani pak Alias Kepala Stasiun Rawabuntu yang harus menginap demi kelancaran penjualan tiket kertas di Senin Pagi.

Tak hanya di Rawabuntu, antrean pembelian karcis mengular panjang, berikut live report tim KMP@Cakruk dari beberapa stasiun :

Red/Yellowline
Stasiun Bogor
Margono roker Bogor melaporkan bahwa antrian panjang seperti mo mudik. Tiket kertas jaman dulu, harga Rp. 3000.😄😄😄
Loket Pelayanan buka 10 loket. Antrian panjang dari sebelum jam 6.
Di Bogor kalau Senin memang padat…tapi karena gak bisa pake kartu jadi ya lebih padat lagi…😄😄😄

Stasiun Bojong Gede
Bayu Laksono menampilkan foto antrian panjang hingga di parkir dan halaman stasiun Bojong Gede.

Stasiun Depok

Azzyfa menanyakan “kira-kira sampai kapan ya kakak abang sistem seperti ini? 😢😴😥
Melelahkan pagi pagi udah main dorong2an”.

Brownline
Stasiun Rawa Buaya, Duri
Xamin Simarsoit melaporkan, satu loket yang dibuka melayani penjualan tiket kertas. Kemungkinan pas jam 7 keatas jadi dua. Terpantau saat naik KRL CL pertama belum begitu ramai. Pukul 05.18 belum terjadi antrean di Rawabuaya, tapi kayaknya pasti antrian nantinya.

Stasiun Kramat belum ada antrian di pagi hari diprediksi paling sore, jika masih menggunakan karcis kertas.

Stasiun Duri tidak ada antrian karena hanya sebagai stasiun transit. Jadi enggak banyak yang berada diseputar loket.

 

Greenline

Arrahman Tahta Putra akhirnya memilih berpindah menggunakan moda transportasi lain saat melihat sikon Sudimara. “Btw hari ini gw kaga naik KRL dulu, tadi lihat antrian di SDM, serem banget 😂
Alhasil pake motor buat ngantor, capek & bulukan iya. Tapi gak telat 😎”.

Stasiun Rangkasbitung
Toms Herman memberikan informasi bahwa dari pantauan sampe saat ini masih jual diloket 1 2 dan 3 belum ada yang sampe keluar.

Stasiun Cisauk
Pantauan Muhammad Iqbal, loket Cisauk cuma dua semua melayani, tapi ditambah loket dadakan oleh petugas 4 orang. Jadi 6 loket melayani penjualan karcis. Semua lancar, alhamdulillah.

 

Blueline

Melirik Istagram Ayu Sekarini, Bekasi antriannya luar biasa, sampai luar stasiun. Parah banget terutama seputar Subuh.
Stasiun Cakung dan kranji sama parahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *