Relaksasi dan Terapi Pasien : BEBAN PSIKIS

Relaksasi dan Terapi Pasien : BEBAN PSIKIS
Daxa.net

Kemarin siang saya terapi pasien.

Pasien ini, WANITA umur 36 tahun.
– Belum menikah dan selalu sulit membangun hubungan (jodoh selalu bubar).
– Mudah sakit.
– Energi tubuh lemah.
– Sesak nafas kronis.

Deteksi:
– Tidak terdeteksi adanya jin, mahluk halus, pangelmuan, kiriman ghoib dan energi negatif. Clean. Rukyah tidak diperlukan.
– Ginjalnya lemah, karena energi terkuras akibat beban emosi.
– Sesak nafas karena aliran darah di arteri dada terhambat.
– Beberapa syaraf tubuh samhat tegang dan kaku karena emosi.

Terapi Pasien:
Saya buka jalur utama tulang belakang dengan energi, ruas ke tujuh dan 23 kedapatan bermasalah. Energinya lemah sekali.
Respon energi ginjal masih sangat baik.
Artinya beliau murni karena BEBAN PSIKIS.

Terapi istigfar :
Saya perintahkan beliau mengucapkan Astagfirullah beberapa kali hingga relax, kombinasi hipnoterapi dan sugesti (dari saya) untuk kembali kepada Allah, dan serahkan semua masalah kepadaNya, lalu dibantu dengan sapuan Al Fatihah di seluruh tubuhnya.

Badan pasien bergetar, lalu kemudian melemas dan pada akhirnya timbul tangis yg meledak…

Cek Emosi.
Saya deteksi emosi negatifnya masih ada dan sangat kuat. Lalu saya lakukan hipnoterapi interogasi.
Dengan jujur dia menceritakan segalanya dengan bawah sadar tanpa berbohong.
Masalahnya tentang kenangan dan dendam masa lalu saja, lalu saya ulangi terapi Istigfar tadi.
Sampai disini emosi beliau belum release juga, energi negatif masih mengendap di daerah lumbar tulang belakang. Dendamnya sampai ke tulang 😀

Relaksasi Al Fatihah.
Dengan sinkronisasi pada arteri di pergelangan tangan, jiwa pasien saya “tarik”.

Pembacaan Al Fatihah pertama.
Pasien merasa dari dadanya ada emosi yg keluar dengan derasnya.
Kaki pasien menjadi sangat dingin seperti kena es…

Pembacaan Al Fatihah kedua.
Pasien mengaku ada getaran halus dari ubun ubun, merambat turun ke dada, pinggang, kaki lalu lenyap ke bumi.
Kaki yg tadinya dingin menjadi hangat…

Deteksi akhir.
Beban emosi di ginjal sudah release.
Emosi sudah lepas.
Alhamdulillah sampai di titik ini, pasien sudah release, relaks dan aura wajahnya nampak sangat ceria dan menyebar terang kemana mana…
Insya Allah barokah ya neng. Doa abang besertamu *preet.. hahaha…

Pasien ini psikis murni…
Emosi dan mental blocking dapat mengganggu perjodohan..

——————————
*) Demi menjaga privasi pasien, foto dan proses tidak dapat ditampilkan.. 🙂

Kayu Seru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *