Mendekati Tahun Baru Cina atau Imlek yang jatuh pada tanggal 16 Februari 2018, hujan mulai kembali banyak turun. Musim hujan identik dengan gangguan Perka (Perjalanan Kereta). Mulai dari pohon tumbang yang menglintang di rel, dahan tersangkut di kabel LAA hingga banjir yang menggenangi rel. Kadang juga terjadi rel patah yang akan mengganggu kelancaran perka KRL.
PT. KAI sangat bertanggung jawab dan perduli dengan hal itu dan berusaha menangani dengan cepat. Siapa yang bertugas menyelesaikan masalah tersebut ? Tak lain dan tak bukan adalah Unit Jalan dan Jembatan PT. KAI.
Saat tim KMP@Cakruk menanyakan hal ini “Pak Agung, crew Jalan & Jembatan saat evakuasi pohon tumbang naik apa ke TKP (Tempat Kejadian Perkara). Apakah dianter loko/lori/forklift yang lewat rel atau naik motor/mobil lewat jalan raya biasa ? Kok bisa cepat sekali ?”
Pak Agung, VP Prasarana PT. KCI memberikan penjelasannya “Unit Jalan & Jembatan punya motor lori roda 3 untuk bawa alat mbak. Kalau untuk sampai ke TKP harusnya secepatnya, jadi boleh pakai apapun”.
“Tiap SK (seksi) diberi motor roda 3 (viar) yang dimodif agar bisa jalan di rel atau didarat. Lalu tinggal minta ijin utk pemotongan, walau formalitas krn sdh roboh sendiri. Untuk kasus pohon tumbang di Tanah Kusir.
Motor tersebut kategorinya lori mbak, tapi dipakai di rel kalau perlu saja utk ngangkut peralatan.
Biasanya tetap pakai jalan darat karena jalan di rel harus membuat teleks dulu”, Pak Agung menambahkan.
Membutuhkan telex berarti makan waktu tidak sebentar, kembali pak Agung menjelaskan “Seharian mbak karena harus sepengetahuan Kadaop. Biasanya kalau uji coba jalan minimal 2 hari sebelumnya.
Untuk yang darurat biasanya telepon pak Kadaop ijin untuk atas nama oleh SM Op”.
Jadi, lori ini ditinggalkan di tempat kering atau tidak banjir”.
Sebuah pekerjaan unik namun sangat mulia, walau penuh dengan tantangan dan bahaya tetap harus DILAKSANAKAN.
Terima kasih crew Unit Jalan & Jembatan PT. KAI 🙂
Dokumentasi Foto & Video : Rusdianto, Wisnu Kyokusin