Lanjutan Cerbung Commuterline Love Story : Episode 27
Hendro Lesmana bergegas menghampiri Jarwo yang sudah lama menunggu di peron empat stasiun Manggarai. Bukan hanya Jarwo yang sudah menunggu di sana. Ada beberapa kru televisi plus dengan cameramen yang lengkap dengan cameranya. Ada juga kepala stasiun Manggarai yang sedang asyik mengobrol dengan pembawa acara televisi yang tak asing lagi. Dirga Mahendra.
Ya. Seperti rencana yang sudah disepakati sebelumnya, bahwa Dhandy akhirnya mau mengikuti idenya Hendro untuk ikut acara reality show yang sedang hangat dibicarakan saat ini “Lamaran”. Ya. Atas jasa Hendro, akhirnya acara ini akan terlaksana dengan baik. Beberapa hari sebelumnya Hendro sudah mengirimkan email ke acara lamaran yang dipandu oleh Dirga Mahendra itu. Dan alhamdulillah, emailnya langsung disambut dengan baik oleh team dari acara reality show tersebut.
Hendro menjelaskan kepada team acara tersebut, bahwa acara itu sebenarnya untuk Dhandy yang saat ini masih di Kyoto dan akan pulang ke Jakarta tiga hari lagi. Adapun tentang konsep dan setting acaranya seperti apa, Hendro sudah menjelaskannya kepada Dirga Mahendra pembawa acara tersebut secara rinci. Walaupun saat ini Dhandy masih di Kyoto, namun konsep sudah didapat. Dan semua itu atas persetujuan Dhandy dan juga Hendro.
Tinggal saat ini yang sedang dilakukan adalah minta izin kepada pihak stasiun Manggarai yang akan dijadikan tempat acara lamaran berlangsung. Untuk itu, Hendro mendaulat Jarwo yang notabenenya seorang railfans yang banyak kenal cukup dekat dengan pihak-pihak terkait dari stasiun. Kepala stasiun misalnya. Seperti saat ini yang sedang terjadi. Jarwo sedang meminta izin kepada kepala stasiun Manggarai.
“Akhirnya elo datang juga Ndro, lega deh gue.” Jarwo terlihat bernafas lega ketika melihat Hendro datang.
“Sorry Wo, tadi gue ada urusan sedikit sama Pak Wawan. Gimana, udah beres semuanya.”
“Kenalin dulu nih Pak Ismail, kepala stasiun Manggarai.” Jarwo mengenalkan Hendro kepada Pak Ismail sebagai kepala stasiun Manggarai. Untuk beberapa saat lamanya Hendro dan Pak Ismail berjabat tangan.
“Hendro Pak.”
“Ismail.”
“Jadi bagaimana Pak? Kami minta izin kepada Bapak untuk membooking peron empat dan tiga stasiun Manggarai sebagai tempat acara “Lamaran” reality show yang dipandu oleh Mas Dirga Mahendra ini. Soalnya teman saya Dhandy Ardiansyah ingin acaranya diadakan di stasiun. Karena pertemuan pertama dia dengan perempuan yang akan dilamarnya adalah di kereta Pak.
Jadi begini ya Mas Hendro, Mas Jarwo, Mas Dirga Mahendra dan kru semua yang saya hormati. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada kalian semuanya atas kunjungannya ke stasiun Manggarai. Mendengar penjelasan dari Mas Jarwo Wong, begitu saya biasa sebut dia, saya terus terang kaget dan tidak percaya. Ini ada apa dan kenapa. Koq ada gitu acara reality show yang memfasilitasi anak muda yang sedang jatuh cinta dan hendak melamar pasangannya dengan konsep dan settingan yang terprogram dan terencana seperti ini. Ditayangkan di salah satu station televisi lagi.
Dan sebagai kepala stasiun Manggarai saya merasa terhormat dan bangga karena stasiun Manggarai dipilih sebagai venue, spot atau tempat untuk acara tersebut. Karena mungkin melihat tempatnya yang cukup luas dan ramai didatangi banyak orang. Tentang diizinkan atau tidak, insya allah saya mengizinkan peron tiga dan empat stasiun teritegrasi ini untuk dijadikan tempat acara lamaran.
“Alhamdulillah…” Hendro nampak bernafas dengan lega, diikuti oleh Jarwo.
“Alhamdulillah…” Dirga Mahendra pun ikut mengucap syukur mendengar jawaban dari Pak Ismail, kepala stasiun Manggarai.
“Tapi dengan satu syarat.” Jelas Pak Ismail kemudian.
“Ooo, ada syaratnya ya Pak.” Jarwo cukup serius mendengar penjelasan berikutnya dari Pak Ismail.
“Apa syaratnya Pak?” Dirga Mahendra yang bertanya.
BERSAMBUNG ke episode berikutnya…
Hak Cipta Milik : Fakhrul Roel Aroel Hidayat