Pagi ini berawal dari postingan foto rekan Wawan Kurniawan dengan capture “Batas berhenti jalur 5-6 THB di majuin”.
“Wahh… jadi ada perubahan batas STOP di Jalur 5 – 6 Tanah Abang nih, jadi mepet ke Selatan kah ?”, tanggapan dari member lain.
“Yaa maju 1 kereta ke Selatan, itu nanti buat SF 12 !”, tambah Wawan penuh semangat.
Lalu, kapan ya 12 SF nya ? Dalam waktu dekat ini ?
“Yaa kan siapin peronnya dulu baru nanti realisasinya”, kembali Wawan membalas pertanyaan rekan-rekannya.
Iqbal, roker Greenline yang penasaran dengan letak pintu yang pas dengan tangga dan eskalator ikut menanyakan “Om Wawan, liatin rangkaian belakang yang pas tangga manual di gerbong berapa ??”.
Rekan Wawan pun membagikan foto-foto posisi KRL sesuai permintaan Iqbal tersebut.
Perlu diketahui, karena minim nya fasilitas transit dan pintu keluar di stasiun Tanah Abang, maka para roker Greenline yang ingin segera transit atau kelura stasiun memilih pintu KRL terdekat dengan tangga atau eskalator.
Di pagi hari jangan ditanya seperti apa lautan manusia yang menyerbu peron-peron Tanah Abang.
Jalur 3 masih tetap
Ujung Selatan
Kereta 9 pintu terakhir pas tangga manual Selatan
Rekan Iqbal yang masih belum puas denga foto yang diberikan oleh Wawan kembali minta untuk memperhatikan sisi lain KRL “Siappp Om Wawan makasih. Kalo yang depan (Utara) kira-kita di berapa ya”.
Dan kembali Wawan membagikan hasil bidikannya kepada sahabat-sahabatnya itu.
Batas berhenti Utara
Eskalator kereta 2 depan pintu terakhir
KKW pintu terakhir pas tangga manual Utara – JPO
Sementara itu, tim KMP@Cakruk segera menghubungi pak Prapto selaku Kepala Stasiun Tanah Abang, yang pagi tadi juga mengawasi situasi saat pelaksanaan perubahan batas STOP tersebut.
Pak Suprapto memberikan keterangan alasan pemindahan batas STOP jalur 5-6 “mengurai kepadatan pas bareng naik turun, datang berangkat !”.
Apakah bukan karena mulai ada rangkaian 12SF ke Greenline ?
“Nanti nunggu rangkaian 12 ada (tersedia), stabling Serpong progres, tambahan KRL progress, penggeseran sinyal keluar THB progress !”, Pak Prapto menjelaskan secara rinci tetang semua progres yang ada di Greenline.
Apakah tahun depan semua progres terealisasi ? “Iya :)”, balas pak Prapto mengakhiri perbincangan melalui pesan WhatsApp pagi ini.
Semoga semua cepat terealisasi untuk KRL yang lebih MANTJARLI dan manusiawi.
Sebagai CATATAN dengan berpindahnya batas STOP jalur 5-6 stasiun Tanah Abang ini SANGAT mengurangi kepadatan gerbong-gerbong tertentu. Untuk batas STOP sebelum perubahan pagi ini, letak gerbong dengan tangga/sekalator di semua Greenline sama. Maka kepadatan penumpang juga menumpuk terfokus pada beberapa gerbong strategis tersebut.
Alangkah lebih bagus lagi jika batas STOP stasiun Tanah Abang mentog ke Selatan sehingga kepadatan penumpang benar-benar akan terurai de beberapa gerbong rangkaian KRL.
Dokumentasi foto : Wawan Kurniawan