Pernahkah anda mengalami antrean panjang di gate keluar – masuk stasiun ? Dan jika itu terjadi saat kereta yang bakal kita tumpangi akan masuk stasiun, apa yang akan anda perbuat ?
Melihat antrean panjang dan kereta berikutnya entah berada dimana dan kapan akan masuk stasiun lagi, sementara ada gate lain yang kosong dan hanya bisa digunakan untuk keluar, pasti rasanya “HUHHHHHH… @@&@&@&%#@%… !!!!!”
Seperti kejadian kemarin sore, Selasa 10 Oktober 2017 di gate bawah Barat (Alfa) stasiun Sudirman, antrean untuk masuk panjang sekali hingga ke tangga masuk stasiun persis di depan Alfamart.
Empat gate dibuka untuk arah masuk, sementara tampak 2 gate hanya difungsikan untuk keluar dan tidak terlihat orang keluar melalui gate tersebut.
Saat tim KMP@Cakruk bertanya ke salah satu petugas gate hanya dijawab “iya bu, ini lagi dicarikan teknisinya untuk membuka”.
Mendengar jawaban tersebut hanya sempat mbatin “kalau udah kejadian baru bertindak ya ? Ahhh… sudahlah… harap maklum, anak muda ga tahu kebutuhan orang tua mau buru-buru cepat sampai rumah juga !”.
Sambil menunggu kereta kearah Tanah Abang yang belum juga kunjung datang, secara terpampang di papan display “DI MANGGARAI” dan menurut announser stasiun Sudirman “KRL tujuan Angke pemberangkatan awal Manggarai sudah berangkat dari Manggarai, Angke berikutnya berangkat Cawang, Jatinegara berangkat Depok”. Satu hal yang juga menjengkelkan jika menunggu di stasiun Sudirman di kala sore hari, LANGKA nya kereta menuju Tanah Abang.
Sempat kaget saat announser juga mengumumkan “panggilan dinas untuk petugas teknisi gate, ditunggu di gate Alfa !”.
Wahhh… rupanya walau sudah terjadi antrean panjang belum juga 2 gate kosong itu dibuka sebagai gate masuk, kasihan juga yang buru-buru ingin mengejar kereta ?
Sejenak terpikir :
- Mengapa semua gate tidak disetting bisa untuk keluar masuk, dengan tidak usah membutuhkan bantuan teknisi untuk mengubah settingan. Cukup PKD atau Passanger Service yang mengarahkan penumpang untuk menggunakan fasilitas gate keluar/masuk. Hal ini sudah diterapkan di stasiun Rawabuntu, mengapa tidak semua stasiun diberlakukan sistem seperti itu ?
- Mengapa untuk gate yang hanya bisa disetting untuk 1 arah, untuk jam-jam tertentu diwaktu penumpang lebih banyak yang keluar/masuk, petugas teknisi tidak secara langsung membuka dan mengubah settingan dan tidak perlu lagi Passanger Service atau announser mencari-cari keberadaan teknisi gate (petugas teknisi sudah siap berada disekitar gate) ?
Semoga tulisan ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi pihak operator dalam hal ini PT. KCI untuk menentukan kebijakan-kebijakan yang akan mempermudah para pengguna KRL Commuter Indonesia. Terutama bagi pengaturan gate keluar – masuk stasiun diseluruh Indonesia.