Stephenson Ketika Masih Hidup (Sumber : BBC.com)
KMP News – Setelah kita membahas tentang penemu utama kereta api yaitu William Murdoch yang membuat dunia takjub kepadanya, kali ini Tim KMP News akan membahas tentang sosok penemu Kereta Api berikutnya setelah Murdoch, Ya…. tidak lain lagi yaitu sosok George Stephenson yang menjadi penemu Kereta Api berikutnya dan sekaligus sebagai penemu utama Rel Kereta Api yang diakui di Dunia.
George Stephenson yang dijuluki sebagai “Bapak Kereta Api Dunia” lahir pada tanggal 9 Juni tahun 1781, Stephenson lahir dari keluarga yang kurang mampu. Hal ini membuat Stephenson kecil, yang saat itu berumur 8 tahun harus banting tulang untuk membantu ayahnya bekerja sebagai tukang pengatur api, kemudian memanasi tungku uap tambang batu bara. Bahkan, saat umur Stephenson menginjak 19 tahun, Stephenson baru dapat mengenyam sekolah dasar, karena kondisi ekonomi keluarganya yang sangat kurang.
Saat terjadi perang antara Inggris dan Perancis di tahun 1789, membuat situasi gawat yang menjadikan informasi begitu penting dan genting. Tapi sayang, informasi tersebut tidak mudah diperoleh. Hanya ada sebuah media cetak yang mengabarkan informasi tersebut melalui tulisan. Hal ini membuat Stephenson yang buta huruf menjadi penasaran akan tulisan tersebut dan mendorongnya untuk belajar membaca di sekolah malam yang berlokasi didekat tambang. Dan inilah juga merupakan awal Stephenson terbebas dari buta huruf.
Stephenson sempat mendapat pekerjaan sebagai tukang rem kereta batu bara. Kemudian Stephenson menikah dengan seorang pembantu rumah tangga yang bernama Frances Henderson. Dan kehidupan Stephenson setelah menikah tidak ada perubahan sedikitpun, tetapi sangat memprihatinkan. Stephenson pun sampai harus putar otak untuk mencari pekerjaan tambahan sebagai penjahit, tukang lampu, tukang arloji, dan tukang sepatu.
Stephenson yang masa kecilnya yang dihabiskan di tambang batu bara sebagai tukang pengatur api dan pemanas tungku uap, mencoba mendalami seluk beluk mesin uap, sesuatu yang akrab dengannya sejak kecil. Akhirnya, Stephenson berhasil menjadi satu-satunya ahli mesin di seluruh tambang di Killingworth.
Pengalaman dan pengetahuan akan dunia permesinan mendorongnya untuk membuat lokomotif di tahun 1814 yang akhirnya diberi nama Blucher. Kemudian pada 1821, Stephenson membuat sebuah mesin uap baru yang diberi nama Locomotion, yang sempat membuat kegemparan pada saat itu, karena dapat menghela gerbong yang berisi manusia dan barang dengan kecepatan 32 kilometer per jam. Sejak itu, mesin penghela kereta di atas rel disebut lokomotif.
Tidak puas hanya dengan membuat lokomotif, Stephenson berhasil membuat kereta batu bara dari Stockton ke Darlington pada tahun 1821-1825. Sementara kereta pertama di dunia yang mengangkut penumpang dibuatnya di tanggal 15 September 1830, yang menghubungkan Kota Liverpool dan Manchester, dengan panjang rel 64 kilometer. Julukan “ Bapak Kereta Api “ pun diberikan pada George Stephenson atas jasanya membuat kereta api.
Penemuan semacam inilah yang membuat Stephenson menjadi seorang jutawan. Ia juga diangkat sebagai Presiden Institut Teknologi Mesin. Ternyata anaknya yang bernama Robert Stephenson mengikuti jejak sang ayah. Robert juga dikenal sebagai orang yang membangun kereta api di Jerman, Swiss, Kanada, Mesir, dan India. Selain itu, Robert juga ikut membangun lok kereta api, yang kemudian benda itu akrab disebut dengan Pocket.
Pada tanggal 12 Agustus 1848, George Stephenson meninggal dunia di usianya yang ke 67 tahun, Stephenson meninggal di rumahnya yang berlokasi didekat Chesterfield. Selain menemukan lokomotif dan kereta api, George Stephenson juga telah menemukan jam weker, lampu nelayan, dan lampu tambang.
Sumber Lampiran Gambar : History.com, dan britannica.com