Beberapa jam lalu Perka Greenline petak Sudimara – Serpong mengalami gangguan teknis. Tim KRLMania Perjuangan @Cakruk berusaha mencari tahu penyebabnya. Ternyata… Hanger LAA (Listrik Aliran Atas – red) di kolong jalan layang Rawabuntu (Greenline) lepas. Dan, tim teknisi LAA sedang memperbaikinya.
Pernahkah anda membaca tulisan di kabel LAA tertulis “1500 Volt” (VDC-red), lalu bandingkan dengan tegangan listrik dirumah kita yang hanya “220 Volt” (VAC-red), apa yang ada dibenak anda ? NGERI bukan ???? Lalu yang menarik juga untuk diamati, mengapa burung bertengger di LAA tidak kesetrum, sementara dulu banyak ataper yang gosong karena kesetrum… lebih SEREEEMMMM bukan ?
Lalu bagaimana jika ada gangguan dengan LAA, bagaimana cara memperbaiki jaringan kabel ? Pagi ini KMP@Cakruk mendapatkan kiriman foto-foto yang sensasional dari Wakil Kepala Stasiun Rawabuntu yang memantau perbaikan LAA. Foto-foto ini bercerita vanyak mengenai para teknisi yang sedang berjibaku untuk memperbaiki LAA agar perka KRL kita tetap MANJTARLI.
Sementara itu pak Agung Vice President Prasarana PT. KCI mengatakan “Iya mbak, ada hanger lepas kalau tidak segera diperbaiki bisa penyebab nyangkut (pantograp-red).
Paling tidak mentok ke pantograp sehingga carbonnya gompal”.
Wahh… kalau hal ini terjadi pasti rangkaian KRL akan mengalami kerusakan dan pasti gangguan perka akan semakin lama 🙁
Bagaimana Cara Kerja Teknisi LAA ?
Seorang crew teknisi LAA yang berhasil tim KMP@Cakruk hubungi memaparkan cara memperbaiki hanger LAA yang rusak sebagai berikut “Tapi kalau posisi ganti hanger, atau hangernya lepas, dan ganti batu (karbon – red)…
- Yang lama di lepas
- Bikin hanger baru sesuai ketinggian antara kawat messenger dan kawat trolley, bahan baku dipotong dengan gunting logam, lalu dicetak dengan alat.
- Kalau sudah jadi baru dipasang di lokasi dan dimassukkan dengan klem hanger yang mengikat ke kawat trolley
Semua dilakukan diatas ketinggian yang bikin acrophobia (bahasa kedokteran yang artinya singutan/awang-awangen – Jawa) bagi orang awam.
Lalu butuh berapa lama crew Teknisi LAA melakukan hal itu, sehingga LAA harus dipadamkan dari gardu listrik ?
Untuk semua proses hanya butuh 10 menit termasuk memotong dan memasang kembali ke kabel LAA. “Kalau hanya hanger kenapa harus matikan LAA mbak ? Nanti perka akan terganggu lama kalau sampai dimatikan”.
Whatttt… !!! itu kan Listrik Tegangan Tinggi, SEREMM nian ?
“Kenapa serem mbak, tangga itu kan fiber. Jadi kawat tidak ketemu rail (tanah) ga ada kesetrum”.
Duhhh… mulesss… nyeri… ngilu mendengarnya !!!
Nahhh…NGERI NGERI SERAM bukan, untuk pekerjaan teknisi LAA ? Butuh keberanian luar biasa, sebuah pekerjaan mulia yang penuh tantang dan beresiko sangat TINGGI, hanya agar KRL kita tetap MANTJARLI.
Terima kasih tim teknisi LAA yang telah berjuang memperbaiki jaringan LAA petak Sudimara – Serpong, sehingga pada pukul 10.24 Perka Greenline sudah normal kembali.
Dokumentasi Foto : Wakil Kepala Stasiun Rawabuntu (matur nuwun ya kong 🙂