Untukmu Ibu
Jangankan bangun pukul tuju
Jika bedug Subuh bertalu
Kau segera ambil wudhu
Sujud simpuh kepada Tuhan Allahmu
Itulah awal harimu
Jangankan kembali ke kasurmu
Tungku di dapur tlah menunggumu
Tuk sedia bekal anak & suamimu
Jangankan meneguk secangkir teh madu
Sinyal hijau kreta menantimu
Berburu… Berjibaku…
Jika pintu masih mau menunggu
Jangankan membalurkan lulur di badanmu
Lenganmu harus bergayuh dalam deru laju keretamu
Kakimu harus kuat bertumpu dan beradu
Jangankan melenggok bagai putri malu
Kau harus berpacu diantara para penglaju
Jatuh, bangun, dan luka-luka tak buatmu jemu
Sungguh kau harus berjuang demi anakmu
Demi generasimu
Demi negerimu
Doaku menyertaimu
Celotehku membelamu
Goresanku meneguhkanmu
Untukmu para ibu dalam deru rel keretaku
Djokja, 22 Desember 2017
Dalam toilet Rumah Ibu