Sejak hari Minggu, 25 Maret 2018 telah diterapkan System Penataan Alur Penumpang Stasiun Duri.
Banyak kejadian kurang menyenangkan dan tidak nyaman dialami oleh para pengguna KRL Commuter Line lintas Brownline. Bukan hanya aksi dorong, namun tak jarang penumpang yang tergencet bahkan jatuh saat proses transit di stasiun Duri tersebut.
Penerapan system yang baru dilaksankan beberapa hari ini banyak menuai kecaman dari berbagai pihak. SANGAT TIDAK manusiawi.
Berdasarkan pengamatan dan penelusuran tim KMP@Cakruk di berbagai postingan baik di media sosial maupun media pemberitaan online, penerapan System Penataan Alur Penumpang Stasiun Duri jauh dari kata MANUSIAWI.
“Hampir Terjadi Kerusuhan di Jalur 1 dan Jalur 2 Duri karena Sempitnya Peron. Penumpang yang Mau Masuk KRL Terhalang oleh Penumpang yang Turun dan Ke Eskalator”, kata Abdur Rachman roker Bekasi – Rawabuaya
Disini bisa disaksikan, jika naik dan turun saja kita yang mau naik KRL ke TNG harus dipaksa ngalah sama yang transit. Padahal KRL sudah mau berangkat Pukul 07.15.. Ayo jangan bengang bengong aja bisanya pejabat itu. Cepat kasih solusi, nanti kalau kita kasih solusi malah dibilang “Sudah ada yang mikir”? Ayo Mikiir!!
Sementara pihak KCI menyatakan “Mohon maaf ya, lagi dicarikan solusi, semoga bertahap dapat mengatasi masalah”.
Sementara pihak KAI menyatakan “Dikomplain aja terus ke petugas posko di Duri. Disitu ada tim posko dari DAOP (KAI) dan KCI. Setiap hari mereka Pantau kondisi perka dan situasi pnp !”.
Silakan menghubungi petugas jika diperlukan, beberapa waktu juga ada penjagaan polisi dan Marinis di seputar hall stasiun Duri.
Semoga KAI dan KCI segera bisa menemukan sistem transit di stasiun Duri yang lebih MANUSIAWI, jangan hanya cukup dianalisa terus menerus dan melakuak try and error yang tak berkesudahan.
Kacaunya sistem transit cukup berlaku di Tanah Abang, yang sudah menjadi hal biasa bagi roker Greenline untuk melaksanakan hukum rimba “siapa KUAT dia yang akan menang dan selamat”.
Ikuti terus channel Youtube KMP@Cakruk hanya di https://www.youtube.com/channel/UC-3uve1JqDpGBV16sXu5oeQ/videos?view_as=subscriber
Dokumentasi foto & video : Muh. Ikhbal, Abdur Rachman