REVIEW : 1 Tahun KRL Commuter Line Rangkasbitung – Tanah Abang

REVIEW : 1 Tahun KRL Commuter Line Rangkasbitung - Tanah Abang

Satu tahun sudah KRL Commuter Line melintasi ranah Pasundan, Rangkasbitung. Sebuah sejarah perjalan yang masih sangat muda.
Banyak cerita penuh makna, semua dalam suka duka dan gangguan Perka setiap jalannya kereta Rangkasbitung – Tanah Abang.

Canda tawa dan derita mengiringi laju kereta KRL Commuter Line dengan rute terpanjang ini.
Fasilitas, sarana dan prasarana yang sejak awal pertama direncana belum juga ada terlaksana.

Dengan minimnya pendukung jalannya laju KRL Commuter Line, telah memberikan devisa tak terkira. Cukup bisa membuat muka ternganga, 2.7T sudah diterima operator KRL Commuter Line sepanjang tahun 2017. Sebuah prestasi yang SANGAT LUAR BIASA. Yang sudah tentu tiket roker Rangkasbitung turut andil dalam prestasi tersebut.

Sungguh sangat disayangkan ketika prestasi itu tak dibarengi dengan pembangunan prasarana penunjang operasional.
Banyak hal yang belum bisa diberikan operator :

  • Pembangunan Hall baru stasiun Rangkasbitung
  • Penyelesaian & pengoperasian Douuble Track Maja – Rangkasbitung
  • Perpanjangan rangkaian 12 SF
  • Penambahan jadwal relasi Rangkasbitung – Tanah Abang
  • Pembuatan peron yang terkesan seadanya sehingga merepotkan & membahayakan proses turun naik penumpang

Minimnya jadwal dan pendeknya rangkaian untuk rute terpanjang KRL se Jabodetabek melahirkan keluhan dari para roker Rangkasbitung.
Tim Rail Fans Rangkasbitung berhasil menghimpun beberapa review dari para roker pengguna KRL Commuter Line :

  • Sangat senang karena perjalanan lebih cepat daripada KRD yang dahulu
  • Luar biasa karena KRL ada jadwal malam tidak seperti KRD yang mentog di jam 8 malam
  • Kalau mau bisa duduk, biasanya turun di Maja/Parungpanjang/Serpong jika kondisi badan tidak enak, sangat terbantu dengan adanya KRL
  • Enak ada kereta wanita jadi kalau lagi pingin sendiri tidak dijahilin teman
  • Bersih dan terang, tidak bikin pusing
  • Lebih nyaman dan membuat senang, belanja di Tanah Abang tidak perlu buru-buru karena ada banyak KRL yang ke Rangkas
  • Masyarakan merasa tidak nyaman dengan kondisi KRL yang kapasitas tempat duduk nya sangat terbatas
  • Tidak ada nya kamar kecil untuk buang air
  • Mungkin masyarakat rata-rata di jaman sekarang ini sangat butuh yang nama nya HP maka dari itu dengan tidak ada nya sumber listrik untuk charger di dalam KRL membuat para penumpang yang sangat butuh untuk mengisi daya HP nya merasa kesulitan
  • SF rangkaian yang masih sedikit karna tidak bisa menampung penumpang yang sangat membludak saat wekkend dan libur lebaran setidaknya SFnya 12 rangkaian agar bisa meminimalisir lonjakan penumpang
  • Set rangkaiannya semoga tidak di campur dengan rangkaian SEIKO (6 pintu tiap sisi – red) karena kan set kursinya kurang lega dan penumpang juga banyak yang komplain tentang rangkaian itu mereka lebih ingin rangkaian YOKOHAMA (4 pintu tiap sisi – red) kursi panjang
  • Double track nya dipercepat pembangunannya agar lebih banyak jadwal KRL yng ke RK dan tidak terjadi lonjakan penumpang
  • Menurut saya, saya setuju setuju saja sejak adanya KRL ke Rangkas tapi saya kira di kurang dari KRL itu untuk para penumpang adalah jika HP low susah untuk di charger tidak sama dengan KA R&*&*^$%^$ dan LOKAL yang dulu itu, dan tidak ada toilet nya juga, apalagi kalau kita sedang pengen BAB atau BAK kita harus turun dulu di stasiun terdekat untuk BAB dan BAK, kan itu juga cukup ribet
  • Masyarakat mungkin tidak setuju karena kapasitas tempat duduk yang terjangkau
  • Untuk yang ingin ke Merak pun harus transit via stasiun Rangkasbitung itu juga cukup meribetkan para PNP

Review penumpang yang rata-rata mendambakan KRL yang lebih manusiawi dikarenakan MINIM dan LAMA nya jeda antara jadwal KRL Commuter Line relasi Rangkasbitung – Tanah Abang, yang membuat aktivitas kemanusiaan mereka terganggu.
Walau hal ini bisa disiasati oleh masing-masing pribadi yang telah lama dimanjakan oleh sistem yang lama, dan KAI – KCI belum bisa mensosialisasikan sistem perjalanan dengan menggunakan KRL Commuter Line.

Semoga saat menapaki tahun ke-2 ini KAI dan KCI lebih membuka diri, menepati janji-janji pengadaan dan kesempurnaan sarana dan prasarana yang SANGAT DIBUTUHKAN oleh para roker lintas Rangkasbitung – Tanah Abang.
Kita semua berharap agar KRL Commuter Line benar-benar bisa menjadi “The Best Choice for Urban Transport” yang MANTJARLI & MANUSIAWI.

Dokumentasi & Foto : Arya, Rail Fans Rangkasbitung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *