Drama Senin Pagi, Kereta Inspeksi Hancurkan Perka Greenline

Senin pagi adalah momok bagi sebagian besar roker (rombongan kereta). Betapa tidak, Senin pagi adalah saat dimana para pengguna KRL Commuter Line kembali beraktifitas setelah libur akhir pekan.
Tak hanya itu, banyak diantara penggu KRL seputar tujuan akhir terjauh seperti Rangkasbitung, Karawang dan Bogor akan kembali ke tempat tinggal (kost) di seputar Jakarta.

Bisa dibayangkan, seperti apakah KRL setiap Senin pagi saat berisi arus balik tersebut. Mulai jadwal paling pagi pasti sudah penuh.
Lalu bagaiamana jika kepadatan penumpang di Senin pagi ditambah dengan kehancuran perka (Perjalanan Kereta) ? Pasti akan semakin padat dan sesak dalam rangkaian KRL.

Pagi ini Senin 18 Februari 2019, KA 1025 relasi Serpong – Tanah Abang mulai menunjukkan tanda-tanda kehancuran perka saat ditahan di sinyal masuk Sudimara.
Tim KMP@Cakruk segera mencari informasi ke KCI, mulai dari twetter resmi Commuterline yang tak mencuitkan sesuatu yang memberikan informasi adanya gangguan Perka. Hingga menanyakan ke para petinggi KCI yang tak juga memberikan jawaban.

Rangkaian kereta inspeksi (KAIS) memasuki stasiun Sudimara

Keadaan semakin tak nyaman, karena sudah 10 menit KA 1925 tak juga beranjak dari sinyal masuk Sudirmara.
Titik terang mulai tampak saat seorng roker dalam KA 1925 berteriak “itu kereta apaan tuh, cuma 2 gerbong lewat !”. Jelas tampak Kereta Inspeksi atau biasa disebut KAIS melintas di rel jalur 1.

Group WhatsApp KMP@Cakruk mulai ramai membahas tentang KAIS yang lewat. Informasi mulai bermunculan. KA 1914 relasi Tanah Abang – Rangkasbitung terpaksa harus masuk ke jalur 3 stasiun Sudimara. Hal inilah yang mengakibatkan KA 1925 ditahan di sinyal masuk Sudimara.

Pukul 06.34 KA 1925 berhasil masuk jalur 3 Sudimara setelah menunggu KAIS meninggalkan Serpong dan KA 1914 diberangkatkan dari jalur 3 Sudimara.
KA 1925 yang seharusnya berangkat dari Sudimara pukul 06.17 diserbu oleh roker KA Kencana 1929 yang biasanya tetap menggunakan rangkaian ini. Aksi dorong tak dapat dielakkan.
17 menit bukanlah waktu yang singkat untuk menambah jumlah penumpang di masing-masing stasiun, terlebih di hari Senin.

Memasuki stasiun Jurangmangu dan Pondok Ranji, KRL semakin padat dan sesak tak mampu menampung penumpang lagi. Hingga akhirnya para roker terpaksa menunggu KA 1929 yang tampak kosong di stasiun Sudimara.

Cuitan mba Alissa Wahid dalam Twetter pribadinya

Cuitan dan pembahasan belum juga mereda dengan beragam komentar.
KMP@Cakruk juga mendapatkan Screen Capture dari cuitan mba Alissa Wahid (putri mantan presiden Gus Dur). Tak ketinggalan pula cuitan Prof. Mahfud MD yang juga berada dalam KAIS yang telah menghancurkan Perka Greenline.

Permohonan maaf mba Alissa Wahid

Melalui cuitan kedua tokoh nasional tersebut tersirat kegembiraan perjalannya menggunakan KAIS.
KMP@Cakruk mencoba memberikan komentar pada twetter keduanya.

Mba Alissa membalas ciutan kami dan menyampaikan permohonan maafnya. Dari pihak rombongan Suluh Bangsa hanya sekedar menjalankan jadwal yang sudah diberikan oleh KAI.

Sangat disayangkan, ketika PT. KAI memberikan jadwal di hari SENIN PAGI dimana sedang terjadi arus balik dan awal pekan. Mengingat sistem persinyalan Greenline yang masih tertutup sehingga harus menahan banyak sekali rangkaian KRL arah Tanah Abang. Dukungan bagi para pengguna KRL Commuter Line juga disampaikan oleh beberapa orang yang bisa menjadi CATATAN bagi PT. KAI.

!– wp:image {“id”:6623} –>

Semoga di lain kesempatan, PT. KAI lebih bijaksana dalam memberikan jadwal kepada rombongan pejabat sehingga tak akan mengganggu Perka KRL. Dan membuat kacau para pengguna KRL yang telah mau menggunakan angkutan umum untuk bekerja dan beraktifitas.
.

Video karya Muh. Sjavic

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *