Pengoperasian KA Bandara SHIA yang dimulai sejak awal tahun 2018 yang diresmikan oleh Presiden RI ternyata menimbulkan dampak yang luar biasa.
Mulai dari pengurangan jadwal lintas Brownline hingga penerapan sistem transit stasiun Duri yang masih kacau.
Kembali roker pengguna KRL Commuter Line yang harus menanggung akibat negatifnya. Banyak petisi online yang dibuat dan maraknya media sosial dengan postingan yang berkaitan dengan hal ini.
Menyikapi keadaan ini, tim KMP@Cakruk berusaha memberikan perhatian khusus. Berkerjasama dengan radio Sonora FM 92 Jakarta, melakukan laporan pandangan mata situasi terkini stasiun Duri.
Diwakili oleh rekan Abdur Rachman, laporan pandangan mata disiarkan pada hari Rabu, 04 April 2018 pukul 17.45.
Dipilihnya jam tersebut dengan asumsi stasiun Duri dalam keadaan ramai oleh para roker yang akan pulang dari kantor.
Dengan tanya jawab santai, rekan Anto dari radio Sonora minta kepada Abdur Rachman untuk menjelaskan keadaan terkini satsiun Duri.
Disamping itu juga ada beberapa pertanyaan dari Sonora yang bersifat pertanyaan umum.
Secara lengkap bisa didengarkan di disini
Secara singkat bisa dirangkum hasil siaran pandangan mata taersebut :
Sonora FM 92 : “Selamat sore mas, seperti apa sih kondisi saat ini peron2 di stasiun Duri ?”.
KMP – Abdur : “Saat ini masih ramai namun belum terjadi penumpukan penumpang. Biasanya seputar Maghrib atau Isya.
Dan lebih-lebih pagi hari, akan sangat kacau dimana roker dari Tangerang harus transit ke peron 2 menuju kreta Bogor.
Dan dari peron 2 Bogor menuju ke peron 4 Tangerang. Keadaan sangat kacau,kadang yang akan menuju peron 4 arah Tangerang harus diam memberikan jalan kepada roker Tangerang yang akan naik kereta Bogor. Kami yang akan menuju Tangerang jadi tertinggal kereta.
Menunggu lagi baru ada setelah 30 menit kemudian”.
Sonora FM 92 : “Selama ini apa yg menjadi kendala? (sering terjadi keribuatan antar penumpang maupun penumpang dg petugas).
KMP – Abdur : “Transit penumpang yang semrawut, dari peron 4 ke peron 2 harus muter dan peronnya sempit sekali.
Eskalator juga cuma 1 jadi kalau baru ramai & padat, harus ngalah kasih jalan ke yang ramai dan eskalator sebaliknya dimatikan. Saking padatnya sering terjadi aksi dorong, dan bahkan saling umpat keluar kata-kata kasar”.
Dan KAI belum ada tanggapan secara resmi, masih terus diupayakan mencari solusi.
Semua kekacauan ini berawal dari beroperasinya Kereta Bandara SHIA, sebelumnya baik-baik saja. Walau penuh tapi tetap lancar dan tidak semrawut”.
Sonora FM 92 : “Saran yang ingin disampaikan sebagai perwakilan KMP@Cakruk ?”.
KMP – Abdur : ”
- Kereta Tangerang tetap masuk ke Jalur 4 dan kereta Bogor di jalur 3 sehingga penumpang tidak perlu turun naik eskalator yang hanya 1 unit atau jalan memutar lewat penyeberangan sepetak rel.
Kembalikan ke jadwal KRL semula yang kedatangannya tiap 15 menit sehingga tidak mengakibatkan penumpukan penumpang & terjadi kekacauan saat transit
KA Bandara SHIA harus segera membuat jalur rel sendiri tidak menggunakan rel KRL
Sore ini, Kamis 05 April 2018 terpantau sudah dua stasiun TV yang memberikan liputan langsung di stasiun Duri. “Para MetroTV dan TransTV tampak sibuk mencari sisi paling bagus untuk merekam segala aktivitas stasiun Duri”, pantauan tim KMP@Cakruk – Iqbal.
Dokumentasi foto : Abdur Rachman, Muh Iqbal