Hasil Evaluasi GAPEKA 2019 PT. KCI Dengan Para Komunitas Pengguna KRL Jabodetabek

Seperti telah redaksi tayangkan sebelumnya, peluncuran Gapeka 2019 untuk perjalanan KRL Commuterline memberikan dampak yang kurang bagus terhadap pengguna KRL. Jadwal yang dibuat HANYA berdasarkan perjalanan Kereta Api Jarak Jauh seolah menggambar PT. KAI lebih memprioritaskan kereta api lintas Jawa tersebut.

Namun jika dilihat lebih seksama KRL Commuterline justru MEMBYUMBANGKAN pemhasilan lebih besar kepada PT. KAI.
1,5 juta lebih pengguna KRL lintas Jabodetabek dengan tarif termurah 3,000 Rupiah berapa besar uang yang masuk ke PT. KAI ?
Sumbangan besar para roker ternyata tak dibarengi dengan pelayanan maksimal.

Jadwal KRL yang dibuat TIDAK berdasarkan kebutuhan para pengguna KRL tersebut membuat banyak kontroversi. Banyak keluhan yang disampaiakan secara langsung maupun melalui media sosial.
Komunitas KMP@Cakruk pun menampung berbagai keluhan dan masukan untuk Gapeka 2019. Redaksi telah menyampaikan secara langsung kepada KCI beberapa kali. Guna ikut menyemarakkan Acara Evaluasi Gapeka 2019, KMP@Cakruk juga melayangkan masukan-masukan tersebut dalam bentuk surat.

Dari GAPEKA 2019 yang dibuat sebanyak 1057 perjalanan, baru terealisasi sebanyak 978 perjalanan yang dijalankan setiap harinya.

Per triwulan (3 bulan) PT. KCI selalu menambah rangkaian diseluruh lintas, adapun perinciannya sebagai berikut :

  1. TW 1 = 967 KA => 86 Loop
  2. TW 2 = 976 KA => 86 Loop
  3. TW 3 = 993 KA => 88 Loop
  4. TW 4 = 1001 KA => 90 LoopDan per triwulan setiap tahunnya akan terus ditambah hingga mencapai titik target di GAPEKA 2019 sebanyak 1057 perjalanan KRLProblem DT Citeras – Rangkas Bitung sudah selesai dan sudah beroperasi per tanggal 1 Desember 2019, namun untuk lintas Tanah Abang – Rangkas Bitung belum ditambah jadwal perjalanan KRL sehubungan jumlah sarana KRL masih minim.

    Problem pembatalan perjalanan KRL di Lintas Greenline. Contoh 1 Loop yang di jelaskan dari 2 Loop yang batal semua karena dari awalnya batal.

    – KA 1919
    – KA 1920
    – KA 1973
    – Ka 1974

    Semuanya batal yang disebabkan karena masih minimnya armada, maka kedepannya akan direalisasikan dengan mendatangkan armada baru.

    Tidak bisa di jalankan KRL SF12 di Lintas Greenline, adapun alasannya sebagai berikut :

    1. Stasiun Serpong belum memungkinkan karena jalur 1 dan 2 tidak cukup peron dan terlalu pendek, hanya bisa mengakomodir SF10 .
    2. Menindalanjuti dari point satu, Rumah dinas disisi barat stasiun Serpong akan di bongkar dan akan dibuatkan jalan utama, dan akses jalan lama akan dibuat menjadi area perpanjangan peron jalur 1 dan 2 untuk SF12 .
    3. Aspek keselamatan dan belum memungkinkan untuk perpanjangan peron di Stasiun Tenjo, Stasiun Cisauk, Stasiun Serpong dan Stasiun Kebayoran.

    Revitalisasi dibeberapa lintas masih dibahas pihak KCI dan KAI secara intens paling lama per sebulan sekali.

    Perihal perjalanan KA 1919 dan KA 2048 sebagai prioritas utama, PT KCI akan mencoba rekayasa perjalanan terlebih dahulu sebelum mengeoperasikan nomor KA tersebut yang semulanya masih dibatalkan.

    Pertanggal 19 Desember 2019, PT KCI sudah mengeoperasikan pola 4 TS SF12 & 1 TS SF8 dari semulanya 3 TS SF12 & 2 TS SF8 di Lintas Tangerang sehubungan makin membludaknya penumpang terutama di jam sibuk dan PT KCI akan mengoptimalkan formasi asli secara bertahap dengan 5 TS SF12.

    Permasalahan kereta Feeder Nambo (DP-NMO) tidak bisa direalisasikan sehubungan lintasannya saling bersinggungan dengan Bogor yang notabane sudah padat jadwal dan kalahpun ingin dibuatkan feeder, untuk Stasiun Citayam harus menambah minimal satu jalur guna untuk optimalisasi lintas.

    Untuk proyek pengerjaan di Stasiun Tambun, Stasiun Cikarang, Stasiun Manggarai Elevated dan proyek lain rampung paling lambat tahun 2021 dan cepat lambatnya akan ditentukan oleh Dirjen KA.

    Lintas Tangerang masih ada cadangan satu loop yang dibatalkan karena masih minimnya sarana dan problem stabbling di Stasiun Tangerang yang belum bisa menampung sarana KRL.

    Loopline SF12 belum bisa dioperasikan karena masih ada kendala di Stasiun Karet, Stasiun Angke, Stasiun Kemayoran, dan Stasiun Jatinegara yang disebabkan karena peron hanya bisa menampung maksimal SF10.

    Lintas Bogor sudah tidak bisa ditambahkan jadwal karena lintasan sudah terlalu padat dan jenuh, untuk solusi tersebut akan digantikan dengan perpanjangan KRL maksimal SF12 dan minimal SF10.

    Lintas Bekasi sudah tidak ada pengeoperasian SF8 sehubungan penumpang sudah semakin padat dan untuk formasi terbaru mendapatkan minimal SF10 dan maksimal SF12.

    KRL Tujuan Jakarta Kota – Cikarang terakhir akan berubah jadwal menjadi pukul 23:30 WIB sehubungan adanya permintaan penumpang karena jadwal semula belum terlalu malam.

Semoga PT. KCI segera merealisasikan janji-janjinya agar KRL lebih ManTjarLi dan MANUSIAWI di semua lintas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *