Rasa hormat dan salut tentu sudah sepantasnya disampaikan untuk kinerja PT Kereta Api Indonesia dalam membenahi “kereta Jabotabek”. Sebagai yang mengalami pelayanan KRL sejak masa tahun 90-an, saya mengakui bahwa “kereta Jabotabek” telah mengalami kemajuan dan pembenahan LUAR BIASA. Bahkan “kelas menengah ngehe” pun mau beralih menggunakan “kereta Jabotabek” karena tak ada lagi kesan kumuh dan berantakan yang melekat. “kereta Jabotabek” saat ini menjadi ANDALAN banyak kalangan untuk menempuh perjalanan pergi pulang dari dan menuju pinggir luar Jakarta, karena perjalanan menyusur aspal hitam memerlukan waktu tempuh yang semakin hari semakin panjang.
Karena sudah menjadi ANDALAN, termasuk oleh KELAS PEKERJA PEMBURU PRESENSI, maka dengan ini saya mengajukan tantangan kepada PT KCJ untuk menetapkan standar mutu: TRANSIT TANPA TERTUNDA.
Untuk mencapai standar mutu tersebut, saya usulkan perubahan istilah FEEDER menjadi SWEEPER. Perubahan istilah ini penting untuk membenahi paradigma (pola pikir), dari sekedar “memasok” menjadi “menyapu bersih”.
Ketersediaan SWEEPER route Stasiun Duri – Stasiun Manggarai PP kerap dikeluhkan pengguna jasa “kereta Jabotabek” karena TIDAK SINKRON dengan jadwal ketibaan FEEDER dari Tangerang, Bekasi, Rangkasbitung, Maja, dan Serpong. Banyak pula keluhan bahwa SWEEPER diberangkatkan tanpa menunggu penumpang transit TERANGKUT SELURUHNYA, sementara jadwal SWEEPER selanjutnya pun relatif lama. Harap diingat bahwa bagi KELAS PEKERJA PEMBURU PRESENSI, setiap menit sangat berharga, karena berisiko hangusnya jatah uang makan dan catatan buruk konduite kerja.
Khusus di Stasiun Manggarai, saya usulkan SWEEPER parkir di JALUR 3. Jalur ini paling ACCESSIBLE, karena pintu di kedua sisi kereta bisa dibuka dan mendapat akses peron, sehingga penumpang transit, baik dari Bekasi maupun dari Bogor/Depok bisa berpindah rangkaian dengan cepat dan mudah.
Yang paling penting dari semua pengaturan tersebut adalah: ketersediaan SWEEPER JUST IN TIME (SINKRON) dengan ketibaan FEEDER dari Tangerang, Bekasi, Rangkasbitung, Maja, dan Serpong. Selain juga bahwa SWEEPER diberangkatkan setelah SEMUA penumpang transit terangkut, atau SWEEPER berikutnya siaga dengan interval waktu MAKSIMAL lima menit.
Pengaturan SWEEPER ini penting tak hanya di pagi hari, tapi juga di sore hari saat jam pulang kerja. Bukan maksud minta dimanja, hanya perlu diingat bahwa para pekerja ini adalah juga para ORANG TUA yang perlu segera tiba di rumah untuk MENGURUS ANAK & KELUARGA. Jangan sampai terjadi penumpukan penumpang di Stasiun Sudirman dan Manggarai menunggu kereta tujuan Tanah Abang dan Duri yang masih berada di, misalkan, Stasiun Tanjung Barat.
Selain itu, route dari dan ke Stasiun Jatinegara yang selama ini mengandalkan rangkaian dari Bogor/Depok, saya usulkan dihapus saja. Diganti dengan route Duri- Jatinegara PP. Dengan demikian tak perlu ada lagi route Bogor/Depok-Jatinegara PP, diganti dengan route Bogor/Depok-Duri.
Demikian usulan.
dan tantangan.
Terima kasih.
Salam,
Puji Harto