Kita semua tahu, semua rangkaian KRL Commuter Line disediakan Tempat Duduk Prioritas, atau lebih dikenal TDP oleh kalangan roker.
Namun apa jadinya bila TDP tersebut disalah fungsikan atau lebih tepatnya Pelecehan Tempat Duduk Prioritas ?
Bukan kaum difabel (kebutuhan khusus), lansia, ibu hamil dan ibu membawa balita yang menempati TDP tersebut, ditambah lagi posisi duduk yang bikin kita geram melihatnya.
Pelecehan Tempat Duduk Prioritas telah terjadi di KRL Commuter Line rute Bogor – Angke pada
Selasa, 23 Januari 2018 pukul 17.00.
Entah, perempuan dalam foto tersebut mulai duduk dengan posisi tersebut dimana. Tim KMP@Cakruk melihatnya saat naik di stasiun Cawang.
Begitu terlihat, Tim KMP@Cakruk sudah menegur “mba itu kakinya turunin”, tapi perempuan itu diam saja. Di stasiun Manggarai ada seorang ibu yang tampaknya tidak sedang hamil, langsung nyuruh kakinya turun. Sang ibu sambil mencoleknya. Perempuan itu sepertinya kesel. Dengan gerakan malas-malasan sambil menggerutu akhirnya kakinya diturunkan juga.
NAmun sayangnya di stasiun Sudirman padangan tertutup dengan roker yang berdiri jadi tidak terpantau lagi segala gerak geriknya, hingga turun di stasiun Tanah Abang.
Intinya, sebagai ibu hamil gemes banget melihat kelakuan perempuan tersebut. Kalau memang bukan ibu hamil, difabel dan lansia, tolong lah yang namanya Tempat Duduk Prioritas di kosongin. Apalagi tempat duduk umum masih kosong juga.
Seorang ibu hamil Brownline sempat menyampaikan keluhannya, “Kalo dr Duri/Tangerang kreta sudah nongkrong, susah banget nyari prioritas. Aq mau mnta sm perempuan kn ga enak. Tkutnya hamil jg yg blom kliatan tp sih kliatan msh pd muda2 pke rok mini.
Ada memang yg mau berdiri pas di minta ada yg ga hamil ?”.
“Tp kebnyakan budek. Berdiri di t4 duduk biasa jg dpn laki2 muda boro2 d tawarin. Perutku sih dah mulai kliatan tp ya mungkin ga enak nny hamil yah sm cewe gendut. Tkut tersinggung.
Yg sering aq ktemu tuh ky kasus d group kmrn dri cawang arah angke yg pacaran duduk di prioritas sender2n. Haduh yah di mintain duduk lakinya melongo doank”.
“Apa kudu d bkinin tanda khusus ya ? Kebanyakan egois. Sebodo teuing yg ptg duduk. Gw jg cape. Pdhl kn klo tau kondisi org hamil ada yg sehat ada yg letoy. Nah klo lg letoy itu yg brasa berat klo hrus berdiri”, papar bumil Brownline tersebut.
“Lansia jg skrg bnyak di cuekin. Aq prnh di curhatin sm ibu2 ya emg dah tua tp msh krja di dinas2 gtu deh aq lupa.
Dy blg ssh nenek2 ky saya dpet duduk klo ga lngsung dudukin prioritas. D t4 duduk biasa jrg bgt ada yg peka. Smpe kdang saya hrus nunggu jadwal slanjutnya demi dpet prioritas. Kdang kalah sm ibu hamil.
Nah kira2 bgtu deh. Jdi curhat panjang”, sambung bumil sambil mengakhiri percakapan melalui WhatsApp.
Masalah TDP sering menjadi persoalan tersendiri, apalagi jika Walka (Pengawal Kereta) juga kurang aktif untuk mencarikan TDP bagi para roker yang berhak.
Pihak PT. KCI dan KAI merasa tidak berkeberatan jika tim KMP@Cakruk membagikan foto dan curhat dari bumil ini. Malah merasa senang karena terbantu untuk mensosialisasikan TDP bagi yang berhak mendapatkannya.
Semoga kita semua, sebagai roker masih punya hari dan nurani untuk memberikan tempat duduk baik di TDP maupun di tempat duduk umum bagi mereka yang sedang membutuhkan. Dan tidak ada lagi cerita Pelecehan atau penyalahgunaan Tempat Duduk Prioritas.
Mari kita lebih PEDULI !