Pagi ini cukup padat KRL yang kunaiki, banyak cerita yang ada layaknya disebut extravaganza KA 1931.
Ketiban Botol Minum
“Pak tolong taruhan botol ini… !” kata seorang perempuan dibelakang ogut…
Hanya melirik sebentar dan menyorongkan badan agak kedepannya memberi ruang u/ bapak yg dimintain tolong naruh botol minum.
Memasuki Palmerah… bapak sebelah ogut menarik tas dibagasi bawah dannn… BUUKKKK .. itu botol minuman meluncur kebawah & mampir sejenak dikepala ogut.
Dan si perempuan yangg minta taruh botol dengan enak nya bilang “bukan punya saya itu !”
Karena kesel dan menahan sakit, ogut tungguin aja itu perempuan jalan ke arah pintu, kl sampai dia ambil itu botol bakal ogut omelin “besok lagi kalau bawa botol taruh tas !”.
Dan ternyata si perempuan itu lebih memilih nylonong meninggalkan botol minum dari merk mahal di bagasi atas tempat duduk.
Udah gondog ada loko nylonong depan 1931… Pakai ketiban botol minum yg hingga saat ini kepala masih BENJOL & sakit kalau di pegang 🙁
Commuter Atau Computer
Akibat ada lokomotif yang nylonong mendahului KA 1931, sehingga kereta masuk stasiun Rawabuntu mengalami keterlambatan pagi ini.
Tak heran jika kereta penuh dan penumpang padat. Menunggu agak lama untuk menutup pintu secara sempurna.
Terdengar PPK mulai melakukan greetings “Saat ini anda berada di KRL Computer Line jurusan Tanah Abang…”. Sambil terus mencari posisi yang enak untuk berdiri agak kaget juga mendengar suara PPK tersebut dan dalam hati masih sempat “salah dengar ya…” maklum penumpang masih aga sedikit ribut mencari posisi dan beberapa masih berbincang melanjutkan perbincangan di peron.
Selepas stasiun Palmerah dan mendekati Tanah Abang, seperti biasa PPK juga mengingatkan penumpang “Sesaat lagi kereta anda akan memasuki stasiun akhir Tanah Abang… Terima kasih atas kepercayaan anda menggunakan KRL computer line Indonesia !”.
PPK KA 1931 rupanya tidak bisa membedakan mana kereta dan mana komputer yaaa… :p
WOWWW… Langsing Nih Yeee… !!!
Delay yang dialami KA 1031 pagi berakibat banyaknya penumpukan penumpang di beberapa stasiun.
Di Rawabuntu saja penumpang sudah susah masuk dan bagi yang ingin mendapat kenyamanan dalam perjalan dan tidak sedang buru-buru memilih untuk menunggu kereta berikutnya.
Di Sudimara, seperti biasa penumpangnya sudah menumpuk juga. Walau ada KRL start awal dari Sudimara pada jam 06.30, para roker Sudimara menganggap naik KA 1929 yang udah secara SPECIAL disediakan khusus buat para roker Sudimara masih juga DITOLAK dengan alasan KEPAGIAN.
Dorongan kuat tak dapat dihindarkan, bagi penumpang yang sudah berada di dalam KRL biasanya hanya pasrah atau teriak “STOPPP… sudah penuhhh !”.
Memasuki stasiun Jurangmangu PPK sempat mengingatkan kembali “Bagi penumpang yang tidak bisa naik, jangan memaksakan diri, utamakan keselamatan diri anda !”.
Rupanya ada yang memaksakan diri, hingga beberapa kali mencoba menutup pintu tidak berhasil, hingga 3 PKD datang untuk mendorong orang yang memaksakan diri masuk di pintu dekat saya berdiri.
Karena sudah lebih dari 5 kali pintu tidak juga bisa tertutup saya teriak “TURUNNN… jangan memaksakan diri ! ini kereta ga bakal jalan !”. Rupanya si penumpang tersebut belum jg mau turun dan masih memaksakan diri.
Dan semakin banyak orang yang teriak “TURUNNNNN !!!!”
Akhirnya sang penumpang yang ternyata perempuan pembuat pintu tak bisa ditutup turun, dan pelan-pelan berjalan menuju ke bangku besi di peron.
Daaannn… sebagian besar berseru “huuuuuuuu…. !!!! Badan segede GAJAHHHHH… mau masukkkk ???”.
“WOWWW… Langsing nih yeee… !!!!”
“kalau langsing bisa masuk… ini bantegggg mau masukkk !!!!”.
Celotehan berhenti saat KA 1931 mulai berjalan, namun beberapa orang masih juga bergumum dan bercanda “bisa ngisut kaleee… ??”.