‘ Anda Adalah Prioritas Kami ‘

Anda Adalah Prioritas Kami

‘ Anda Adalah Prioritas Kami ‘…  Itulah motto yang digadangkan oleh PT Kereta Api Indonesia sebagai salah satu pendukung nilai jualnya. Tapi sekarang ini agaknya kalimat tersebut hanyalah tinggal jargon semata. Makin kesini pelayanan KAI semakin menurun. Mungkin untuk lainnya semisal soal pengetatan di area sekitar stasiun sudah mulai bagus, hanya penumpang yang telah memiliki tiket yang boleh masuk itupun setelah melalui tahapan boarding pass dengan menscan tiket sekaligus mencocokkan identitas asli dengan data yang tercantum di tiket.

Tapi untuk pelayanan lain khususnya di kelas eksekutif rasanya semakin jauh dari kata anda adalah prioritas kami. Armada* kelas eksekutif kini sudah semakin sedikit yang masuk dalam kategori layak disebut ‘ kereta mahal ‘. Jika dipandang dari segi harga memanglah tidak murah tapi secara fasilitas rata* bisa dibilang lebih parah dibanding kereta ekonomi yang tarifnya jauh lebih murah. Menurut saya malah harga KA ekonomi dengan tarif segitu sudah cukup layak fasilitas nya menyesuaikan dengan harga yang dibayar.

KA eksekutif dengan harga dua ratus ribu keatas yang bahkan sewaktu peak season dan musim* mudik bisa tembus diatas setengah juta tersebut justru kini hanya tinggal sebuah kereta mahal dengan fasilitas murahan. Dulu para perusahaan otobus justru memiliki impian untuk bisa berkompetisi dengan PT KAI dalam persaingan moda angkutan darat, justru malah kini mereka pemimpi itu jauh lebih menjuarai kompetisi dengan mampu menyajikan pelayanan terbaik dengan harga TBB yang dipatok PT KAI untuk kelas eksekutif. Kenapa saya katakan demikian ? Ya memang begitu lah adanya. Kita ambil contoh begini ya : untuk bus kelas eksekutif milik salah satu PO tarif 200-300 ribu kita sudah bisa menikmati layanan terbaik dengan fasilitas jok empuk , AVOD , bantal / selimut , snack + makan dan beragam fasilitas lain. Sedangkan di harga yang sama untuk KA eksekutif kita hanya bisa mendapatkan fasilitas biasa , justru tak jarang lebih banyak zonk yang didapat. Mulai dari kereta yang sudah berumur, jok keras, lantai kotor, ketiadaan footrest, meja lipat yang kotor bahkan ada yang rusak dan akhirnya ditiadakan, juga masih banyak kekurangan* lain yang terasa miris untuk dibayarkan dengan harga yang sedemikian mahal. Sebenarnya untuk soal armada yang mulai uzur KAI sudah melakukan peremajaan dengan mengeluarkan trainset baru yang mulai dilaunching tahun lalu, tetapi jujur saja itu tidak banyak memperbaiki karena armada baru pun sudah banyak yang mulai bermasalah. Untuk soal makan di restorasi yang kendalinya dipegang oleh PT RESKA MULTI USAHA bersama perusahaan rekanan lain pun harga yang dibayar tak sedikit malah tak berimbang dengan apa yang didapat. 30 ribu hanya mendapatkan sepaket nasi dengan masa expired berbulan*, untuk soal rasa tidak usah ditanya semua pasti bisa membayangkan bagaimana rasanya nasi + lauk yang dihangatkan berulang kali dalam microwave ( sepertinya kecil kemungkinan bisa mendapatkan yang fresh baru dimasak kecuali jika sudah preorder ), bisa dikatakan untuk aspek ini cuma sekedar menang dalam soal packingnya saja. Hanya menu makanan instant atau cemilan dan minum*an yang masuk kategori worth it sesuai dengan harga, walau memang masih lebih mahal dari yang dijual diluaran sana tapi setidaknya tidak terlalu miris. Memang menyediakan bekal sendiri untuk dibawa saat bepergian menggunakan KA itu lebih baik sampai saat ini. Atau jika memang benar* kepepet karena waktu yang sempit bisa membeli di warung* sekitar stasiun, bisa juga membeli di restoran cepat saji yang kini cukup banyak ada di area stasiun* sebelum memutuskan membeli di restorasi KA.

Belum lagi untuk soal keterlambatan, jika misal karena adanya gangguan rangkaian, PLH atau rinja lain bisalah untuk dimaklumi, jika lebih dari tiga jam PT KAI pun memberikan kompensasi yang bisa dikatakan lebih baik daripada tidak sama sekali ( kalau begitu ya amat keterlaluan ). Tapi bayangkan saja jika kita terlambat bahkan sampai berujung hangusnya tiket perjalanan berikutnya karena ‘ kekonyolan ‘ yang dibuat KAI ? Baru* ini ramai kasus banyak penumpang KA Progo relasi Pasar Senen – Lempuyangan hangus tiket untuk perjalanan berikutnya karena kereta yang ditumpangi mengalami keterlambatan akibat harus tambah formasi rangkaian untuk menampung sekitar 50 an penumpang yang merupakan rombongan ibu* tertinggal KA Taksaka relasi Gambir-Yogyakarta akibat kesalahannya sendiri yaitu sangat terlambat tiba di stasiun keberangkatan. Saya berfikir mungkin KAI mengambil keputusan demikian agar bisa menyelesaikan masalah, tapi apa yang pada akhirnya terjadi ? Selesainya masalah pertama justru menimbulkan masalah baru yaitu pada akhirnya penumpang Progo pun ikut menjadi korban sebab harus menelan kenyataan pahit tertinggal KA yang menjadi persambungan berikutnya karena terlambat sedari awal berangkat. Jangankan kalangan pecinta KA yang sedikit banyak sudah mengetahui lika liku dunia persepuran, awam pun pasti geleng* dengan keputusan yang diambil oleh KAI.

Sebenarnya untuk soal komplain sudah tak sedikit yang mengalir ke perusahaan untuk supaya KAI memperbaiki keburukannya, khususnya di ranah jagat maya yang diwakilkan lewat fanspage resmi milik mereka dengan harapan lewat kuatnya pengaruh media sosial keluhan cepat sampai pada yang terkait dan cepat diatasi. Tapi justru kekesalan yang didapat, bayangkan saja menulis panjang lebar soal uneg* disertai bukti otentik semacam foto untuk memperkuat bukti bahwa keluhan yang didapat benar adanya justru hanya jawaban template yang didapat. Dalam soal tindak lanjut saya amati sepertinya belum banyak yang dilakukan KAI, baru beberapa dan itupun masih sekedarnya. Malah kesannya KAI ‘ menutupi ‘ kesalahannya dengan contoh membatasi soal dokumentasi, atau tak jarang malah blunder dengan mengeluarkan pernyataan dalih yang justru makin sulit dicerna nalar karena dibuat tak sesuai realita.

Jika kita membicarakan kekurangan PT KAI sebenarnya masih banyak yang belum diungkap untuk membahas dari segi aspek lainnya. Tapi apa yang dibuat oleh kita* yang baik hanya sebatas awam, roker maupun para pecinta KA bukanlah bertujuan buruk hanya menjelekkan KAI semata. Justru dengan begini banyak yang menginginkan perbaikan dalam soal layanan KAI seperti saat era kejayaannya beberapa tahun silam, mengingat usia perusahaan pun sudah menginjak setengah abad lebih. Sebentar lagi KAI akan merayakan hari jadinya, entahkah akan ada kemajuan yang dihasilkan perusahaan atau justru malah sebaliknya ? Kita lihat saja nanti. Yang jelas baik dari pelanggan tak henti* nya melayangkan masukan untuk mengatasi masalah menahun ini, hanya itu. Karena semua kunci bergantung pada petinggi perusahaan untuk segala kewenangannya mengambil langkah. Dan semoga saja tahun ini adalah tahun terakhir dari rentetan catatan buruk itu, kedepannya seiring semakin menuanya perusahaan semakin lebih baik pula pelayanan yang diberikan. Sehingga pada nantinya kelak lebih banyak apresiasi publik menghias daripada kritikan sampai celaan yang mengalir seperti pada sekarang ini. Kembali kepada ‘ fitrah ‘ sesuai motto yang digadangkan oleh KAI : ‘ YOUR ARE OUR PRIORITY ‘…

Dokumentasi foto : Google Map

One thought on “‘ Anda Adalah Prioritas Kami ‘”

  1. Sepertinya om Arif tertimpa kemalangan yaa… ketinggalan Pramex karena KA Progo jadi terlambat landing di Lempuyangan…. :))
    Jadi inget pernah ketinggalan Taksaka Pagi dari Yogya ke Gambir akhirnya nunggu aja KA Bisnis yang sore, gegara ada acara sepeda gembira di seputaran jalan menuju stasiun Tugu :))
    Semoga KAI bisa membuat keputusan yang lebih adil & bijaksana yaa… atau… kalau perlu untuk Pramex nya juga MENUNGGU sampai Progo landing Lempuyangan atau menyediakan rangkaian tambahan Pramex.
    Bisa juga rombongan emak-emaknya diikutkan ke KA Progo yang sore hari atau rangkaian KA Ekonomi lain yang menuju arah Yogyakarta.
    Pengalaman yang sangat berharga ya om Arif… :))

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *