Sensasi Stasiun Duri : Audensi Menteri Perhubungan Dengan Roker Jabodetabek

Audensi Menteri Perhubungan Dengan Roker Jabodetabek

Penambahan jadwal KA Bandara SHIA yang telah mengakibatkan dampak yang luar biasa terutama bagi roker Browniline. Dari pengurangan jadwal KRL Commuter Line Duri – Tangerang hingga sistem transit yang sangat tidak manusiawi di stasiun Duri.
Banyaknya protes dari roker Brownline mulai dari protes secara langung melalui petugas-petugas di stasiun. Komentar dan status di media sosial hingga pembutan petisi online semakin marak.
Melihat gejolak masyarakat per KRL an tersebut, Kementrian Perhubungan tak tinggal diam.
Pagi ini bertempat di hotel Le Meridien Jakarta diadakan audensi Menteri Perhubungan Dengan Roker se Jabodetabek.

Acara yang semula akan diadakan di stasiun Duri pada pukul 07.00, secara mendadak dipindahkan ke Hotel Le Meridien Jalan Jendral Sudirman Jakarta.
Hal ini dikarenakan Menteri Perhubungan Budi Karya akan menghadiri acara di Garuda Indonesia yang letak nya lebih strategis dan menghindari kemacetan lalu lintas.
Sugguh disayangkan untuk pemindahan lokasi audensi. Karena selain stasiun Duri sudak di make over yang lebih krusial lagi. Menteri Perhubungan tidak bisa melihat langsung situasi di Stasiun Duri pada jam SUPER SIBUK pagi hari.

Peserta Audensi Menteri Perhubungan

Audensi Menteri Perhubungan kali ini dimulai pada pukul 08.00 dan dihadiri oleh :

  • Budi Karya – Menteri Perhubungan RI
  • Zulfikri – Dirjen Perkeretaapian Kemenhub
  • Suseno – Direktur Operasional KAI
  • Heru Kuswanto _ Direktur Utama Railink
  • Subakir – Direktur Operasional & Pejabata Sementara Dirut KCI
  • HUmas KAI
  • HUmas Railink
  • Perwakilan KCI
  • Perwakilan Roker Brownline & Jabodetabek
  • Wartawan berbagai media massa

Acara yang diselenggarakan di restoran Al Nafoura Le Meridien Jakarta itu berlangsung dengan santai. Diskusi antara Menteri Perhubungan, pejabat KAI, KCI dan roker berjalan dengan lancar, walau sempat diwarnai oleh perdebatan-perdebatan kecil.
Menteri Perhubungan Budi Karya selalu mengingatkan agar audensi ini berjalan dengan santai tidak panas. Beberapa kali Budi Karya mempersilankan para roker untuk mencicipi hidangan yang telah disediakan.

Hasil Audensi Menteri Perhubungan Dengan Roker se Jabodetabek

  • Lintas Brownline akan diberikan 1 slot jadwal tambahan disela-sela padatnya jadwal KA Bandara SHIA dari 4 jadwal yang diminta oleh para roker.
    Jadwal tersebut diserahkan kepada roker Brownline untuk memilik pada jam paling ramai.
  • KA Bandara SHIA harus menggunakan taspat tinggi, sehingga akan mengurangi jeda waktu tunggu KRL Commuter Line. Dari 30 menit ke 20 – 25 menit, sehingga akan mengurangi penumpukan penumpang.
  • KAI harus mempertimbangkan pembuatan siding di stasiun Duri sehingga akan mengurangi antrean dan mempercepat KRL agar waktu tunggu penumpang tidak terlalu lama. Saran dari para pakar adalah Rawabuaya dan Pesing (agar pak Suseno tidak perlu analisa lagi :p)
  • Segera realisasikan penambahan gerbong pada masing-masing rangkaian yang berdinas di Brownline. Dari 8 – 10 SF menjadi 12 SF.
  • Pengaturan ulang peron di stasiun Duri yang lebih nyaman dan aman untuk para roker.
  • Pembuatan JPO baru arah Angke, yang semula akan dibuatkan eskalator yang butuh waktu 1 tahun, namun Menteri Perhubungan minta agar JPO menggunakan besi las yang pengerjaannya hanya +/- 1 bulan.
  • Untuk peron yang belum ada atap, Menteri Perhubungan meminta agar segera dibuatkan kanopi, jika belum bisa permanen sementara menggunakan tenda, yang pengerjaannya hanya butuh 3 hari.
  • Biaya untuk pengadaan dan perbaikan sarana di stasiun Duri semua akan ditanggung oleh Kementerian Perhubungan.
  • PENTING : Sebelum ada solusi untuk penambahan jadwal KRL, untuk mengantisipasi penumpukan penumpang lintas Brownline, makan roker KRL Commuter Line DIPERBOLEHKAN naik KA Bandara di stasiun Batu Ceper dan Duri menuju Jakarta dengan harga tiket SESUAI DENGAN TARIF KRL menggunakan karcis khusus. walau pak Heru Kusmara masih berkeberatan tetapi Menteri Perhubungan Budi Karya MENEGASKAN agar roker KRL bisa naik KA Bandara SHIA dalam jumlah terbatas. Dengan kata lain roker KRL bisa naik KA Bandara SHIA dengan jumlah terbatas sesuai kapasitas duduk KA Bandara SHIA. Misalkan 1 rangkaian KA Bandara SHIA hanya mengangkut 10 orang penumpang, maka 100 orang roker Brownline bisa naik.
  • Menteri Budi Karya akan meninjau stasiun Duri siang ini, Jumat 06 April 2018, atau selambat-lambatnya hari Minggu, 08 April 2018.
  • Menteri Perhubungan juga minta pihak KAI dan Dirjen KA untuk menugaskan beberapa staff untuk memantau dan memberikan laporan setiap hari tentang situasi stasiun Duri.
  • Menteri Perhubungan minta agar dirjen KA menunjuk 5 orang perwakilan dari roker/pengguna KRL untuk mengawal dan memberikan masukan bagi pelaksanaan kesepakatan tersebut diatas. (Semoga tim KMP@Cakruk bisa mendapatkan tempat sebagai pemantau – Amin).

Audensi Menteri Perhubungan Dengan Roker se Jabodetabek diakhiri dengan sesi foto bersama dan pers conference pada pukul 08.50 WIB.
Semoga hasil audensi ini benar-benar bisa dilaksanakan, sehingga roker Browline bisa kembali ber KRL dengan mantjarli dan MANUSIAWI tanpa ada korban.

Terima kasih untuk pak Menhub, KAI dan KCI untuk acaranya di hotel Le Meridien sehingga semua bisa hadir dan terwakilkan 😉

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *