Enterprise Full Stack Developer

Enterprise Full Stack Developer adalah profesi yang menggabungkan keahlian di sisi front end dan back end untuk pengembangan aplikasi skala enterprise yang scalable. Selain memahami sisi front end maupun back end, seorang developer full stack juga harus menguasai arsitektur keseluruhan aplikasi dengan basis pada sistem yang terdistribusi.

Java digunakan pada sisi back end, dengan menggunakan framework Micronaut. Penggunaan Java sebagai peranti pengembangan di sisi back end disebabkan karena sampai saat ini Java masih menduduki tempat tertinggi (Tiobe Index 2019) sebagai peranti pengembangan yang paling banyak digunakan di aplikasi enterprise.

Sementara itu, Micronaut digunakan karena merupakan salah satu pelopor untuk cloud native framework dan merupakan pendukung utama dari GraalVM – virtual machine universal yang memungkinan menjalankan Java (salah satunya) dengan memory footprint yang kecil dan waktu startup yang cepat serta memungkinkan interoperabilitas dengan bahasa pemrograman lain (Python, Ruby, R, C++).

Arsitektur yang ditekankan adalah arsitektur microservices dengan RESTful API dan GraphQL. Dengan pendekatan arsitektur tersebut, aplikasi akan dibagi menjadi beberapa komponen yang berupa layanan-layanan yang bisa diakses dari node lain. Setiap layanan akan melayani request dari node lain. RESTful API dan GraphQL server merupakan dua metode yang digunakan pada program ini untuk membangun endpoint layanan.

Dengan menggunakan arsitektur ini, skalabilitas bisa dicapai karena layanan bisa dimunculkan sewaktu-waktu tanpa mempengaruhi operasional aplikasi utama, bahkan sistem legacy juga dimungkinan untuk di-wrap dalam suatu endpoint sehingga node lain tetap bisa mengakses sistem legacy tersebut. Teknologi data yang digunakan meliputi teknologi SQL (MariaDB), NOSQL (MongoDB), maupun NewSQL (CockroachDB) dengan menggunakan teknologi ORM / ODM / maupun pengaksesan secara langsung.

Pada sisi front end, JavaScript merupakan peranti pengembangan yang secara de facto memang menjadi bahasa yang digunakan karena JavaScript merupakan satu-satunya bahasa yang digunakan di browser Web. Untuk mempermudah membangun sisi front end, digunakan Vue.js yang merupakan framework front end dengan pengguna yang signifikan di industri pengembangan software.
Skalabilitas pada sisi front end bisa dicapai dengan menggunakan arsitektur micro frontends yang merupakan materi pada program ini untuk sisi front end.

Keluaran dari program ini adalah developer yang mempunyai pengetahun dan pengalaman yang cukup matang untuk implementasi arsitektur software level enterprise yang scalable. Arah pengembangan berikutnya untuk karir di bidang ini dengan bekal ilmu serta pengalaman di program ini adalah arsitek software enterprise.

Ayoo… arek-arek Suroboyo dan sekitarnya, mulai 2 September 2019 Praxis Academy ada kelas Enterprise Fullstack Dev. Tempatnya di DILo Surabaya.

Belajar JAVA, NoSQL Dan JavaScript. Kegiatan ini disupport penuh sama DILo Surabaya dan komunitas Suwec.

#JavaBootcamp
#FullstackDev
#PraxisAcademy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *