Error Greenline : Progress Report Double Track Rangkasbitung – Maja

Error Greenline : Progress Report Double Track Rangkasbitung - Maja

“Kamis Manis” itulah semboyan yang sudah biasa kita dengarkan. Namun apa jadinya jika yang terjadi adalah “Kamis Menangis” seperti yang dialami oleh roker Greenline pada Kamis, 10 April 2018.
Ada apa dengan Greeline pagi itu sehingga membuat roker menangis bombay ?
Yaaa… Gangguan Perka dan terjadilah error Greenline yang cukup parah.

“Mohon maaf KRL tujuan Tanah Abang KA 1927 yang seharusnya berangkat dari Rawa buntu pukul 06.17, saat ini rangkaiannya berangkat dari Parungpanjang dikarenakan Gangguan Meja Pelayanan di Rangkasbitung !”. Itulah kalimat yang diucapkan berulang-ulang oleh announcer stasiun Rawabuntu saat peron jalur 2 mulai dipadati roker.
Gangguan Perka, gangguan sinyal – wesel, mati listrik dan kecelakaan lalulintas langsung melintas dalam benak.

KA 1927 Rangkasbitung – Tanah Abang akhirnya masuk dan berangkat dari stasiun Rawabuntu pada pukul 06.46 yang seharusnya 06.17.
30 menit bukanlah waktu yang singkat dan bisa dibayangkan akibatnya. KRL yang sudah penuh dari Rangkasbitung semakin sesak dan padat ke arah Timur.
Untuk masuk ke dalam rangkaian saja hanya mengikuti arus, syukur bisa masuk, tidak bisa harus pasrah menunggu KRL berikutnya.

Tim KMP@Cakruk, Muh. Ikhbal juga melaporkan “CL telat nih tan ?? KA 1935 jalan duluan KA 1933 berangkat Cisauk pada pukul 07.25. Sebagai gambaran KA 1935 seharusnya berangkat 06.56 dari stasiun Cisauk.
Ikhbal juga melaporkan pada pukul 07.42 “Ini cl udah kaya apa tau tan 😭😭 Ada apa sih telat gini ? Parahh banyak yang jatohhπŸ€¦πŸΌβ€β™‚πŸ€¦πŸΌβ€β™‚ Karna pada berebut naik dorong-dorongan di tangga Gladiator, hall lama. Saat KA 1935 tiba di Tanah Abang”.

Rekan Lily roker Rawabuntu mengeluhkan “makin parah tan, semua kreta pagi koyo e. KA 1933, 1935… Bener2 ngatur perkane piye ? Amsyong punya kalo mesti ketahan Sudimara ama Pondokranji. Mbuh mesti komplain ke mana lagi ?”.

Fenomena yang terjadi jika perka sedang terjadi error Greenline, bukan hanya fiksi atau cerita sebabak yang akan hilang begitu saja. Namu akan membekas dan dikenang.
Apakah hal ini hanya akan dibiarkan terus menerus oleh pihak operator ? Tak adakah suatu usaha dari mereka ? Membenahi sistem yang ada, sarana dan prasarana ?

Jika kita tanya, akan terjawab… “Harap maklum, Error Greenline adalah wajar karena masih sistem petak umpet, belum terbuka !”.
Lalu tidak adakah usaha untuk mengembalikan KA 1929 yang saat ini menjadi kereta Kencana KA 1929 yang mubazir terparkir di Sudimara sejak pukul 04.00 tidakkah lebih BERGUNA juka KA 1929 tetap start awal Parungpanjang sesuai dengan Gapeka 1 April 2017 ?
Apakah pihak operator tidak terpikirkan jika start awal Parungpanjang akan mengurangi kepadatan KA 1027 dan KA 1931 serta mengantisipasi jika KA 1927 berhalangan ?

Bukan hanya Kamis, 12 April 2018 yang mengakibatkan siksaaan yang sangat berat bagi roker Rawabuntu – Parungpanjang. Banyak kejadian yang sudah terjadi menghambat kelancaran KA 1927.
Lebih parah lagi, saat tim KMP@Cakruk menginterograsi salah satu penumpang Rangkasbitung dalam KA 1927.

KMP : Pak, naik dari Rangkasbitung ? Emang ada apa di Rangkas ? Listrik mati, kok dibilang gangguan MEJA PELAYANAN ?
Roker RK : Bukan bu, listrik ga mati. Tadi nunggu silang 2 rangkaian KA barang di Citeras !
KMP : APAAAA…. ???? Jadi pembohongan massa ? Kenapa dibilang gangguan meja pelayanan ?

Memang kita tahu petak Maja – Rangkasbitung masih menggunakan 1 jalur rel (single track). Jadi jika sudah terjadi tunggu silang, bukan waktu yang sebentar untuk menunggu rangkaian melintas Citeras – Rangkasbitung.
lalu tidak adakah usaha untuk mempercepat laju “tunggu silang” ?
Saat ini sedang dilakukan pembangunan Double Track Maja – Rangkasbitung, walau proyek tersebut berjalan SANGAT LAMBAT. Sudah 1 tahun tapi proyek tersebut belum juga selesai.

Sekedar info, awal bulan April sempat melihat progress pembangunan Double Track tersebut :

  1. Semua bantalan rel sudah terpasang rapi dan tersambung Maja – Rangkasbitung
  2. Rel sambungan wesel belum terpasang
  3. Semua jembatan sudah rapi dan siap digunakan
  4. Tiang LAA masih dalam tahan penyelesaian, tampak galian lobang-lobang untuk menanam tiang LAA
  5. Kabel LAA belum terpasang
  6. Gardu LAA Lebak di KM 76 sudah selesai di bangun
  7. Peron stasiun Citeras bagian Barat sudah selesai lengkap dengan Canopi, bagian Timur sedang dalam pengerjaan
  8. Hall baru Rangkasbitung masih dalam keadaan bongkaran gusuran kios, belum tersentuh pembanguna sama sekali
  9. Peron Rangkasbitung masih menggunakan bancikan besi yang sangat berbahaya bagi penumpang

Salah satu crew taknis sempat memberikan komentar “Ga ngerti Mbak berapa lamanya selesai ini !” Urusan satker itu. Sudah 80% lebih progress nya”.
Saat kami tanya mengapa SANGAT LAMA secara ga matiin LAA ? Diberikan jawaban “Izin, teknis dll. Mungkin… Dan uang pastinya ! Kalau proyek proyek besar gitu dan Dephub ngurusin semua moda transportasi Indonesia bukan di Jabodetabek aja”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *