Metoda SEH/ESP : STRESS BERAT Karena BEBAN PELAJARAN

Metoda SEH ESP : STRESS BERAT Karena BEBAN PELAJARAN

Kemarin malam saya terapi putri dari kawan saya (usia 14 tahun).
Santriwati dari sebuah ponpres (nama ponpresnya saya rahasiakan) di Jawa Barat.
Dalam 2 minggu ini sudah dirawat di 3 (tiga) rumah sakit berbeda. Keluar masuk RS.

KELUHANNYA :
– badan menggigil dahsyat.
– suhu badan normal 36-37 derajat.
– perut melilit dan luar biasa asam lambungnya.
– mual2 dan muntah2.
– makan sedikit sekali (sulit makan).
– badan lemas.
– pusing.

Saya lihat cuplikan tes darahnya…
Widal negatif. Tidak terindikasi salmonella typhii / paratyphii..
Leukosit masih 8.9 artinya tidak ada infeksi parah.
SGOT / SGPT normal. Liver kerja baik.
Trombosit normal.

Pasien diopname di RS Permata Puri 3 hari tidak ada perbaikan.
Pulang ke rumah obat jalan, baru dua hari masuk RS Harapan Kita. Sempat pulang, lalu masuk opname lagi.. walaah.

Penyakit yg signifikan TIDAK DITEMUKAN.
Dokter akhirnya cuma bilang ini gastritis dengan GERD level 1.
Sampai malam tadi pasien masih kelihatan layu dan tidak bersemangat.

Akhirnya si ortu menghubungi saya, karena kawan baik sewaktu sekolah, saya datang malam itu juga. Orderan Taksi online terpaksa saya stop khusus untuk beliau,
Pertama saya terapi emotional release. Karena kondisi seperti ini sudah pasti kena psikosomatis.

PROSES TERAPI.

Di awal saya baca dulu emosinya. Biasanya saya ukur dengan kadar kekuatan genggaman tangan saat berjabat tangan dengan saya.

Pasien menggenggam tangan saya, sambil saya baca satu persatu POTENSI emosinya dengan metoda SEH / ESP.

Akhirnya setelah lama membaca dan interview, saya dapat menyimpulkan bahwa si putri beliau ini STRESS BERAT karena BEBAN PELAJARAN di Ponpres yg melewati kadar kemampuan dia.

Wajib setor bacaan (hafalan) 20 lembar setiap hari Sabtu.
Kalau gagal, akan dapat hukuman fisik dan POIN akan dikurangi.
Anak ini tipe mental breakdown (mudah putus asa), sehingga ketakutannya menumpuk dan mengakibatkan akumulasi stress berlebih.
Anak seperti ini berbahaya, jika ada yg bisa “mentrigger” bawah sadarnya, anak ini bisa menjadi super radikal minimal tantrum (mengamuk).

Cek lebih lanjut,
Tidak ada energi negatif.
Tidak terindikasi adanya jin atau mahluk halus di tubuh ybs.
TERINDIKASI terkena doktrin / hipnotis.

Berikutnya saya grounding dia dengan metoda istigfar.
Kombinasinya :
– olah nafas pasien
– dzikir istigfar
– andap asor (pasrah total)
– sugesti dari saya
– sapuan energi kasih (Al Fatihah) dari saya.
Kesemuanya dikombinasikan dalam tehnik grounding ISTIGFAR.

Hasilnya :
Setelah 30 menit istigfar, energi dia mulai tenang dan mengendor.
Emosi mulai reda.
Nafas pasien mulai melambat dan teratur.

Tahap selanjutnya adalah relaksasi Al Fatihah.

3x Al fatihah
Subhanallah wa bihamdihi dst…

Pasien jadi relaks dan ngantuk berat.
Saya beri air putih (polosan :D) supaya lebih relaks dan tidak dehidrasi,

Hasil akhir, pasien tertidur.
Setelah 1 jam, bangun, badannya ringan dan aura mukanya mencorong sekali. Artinya sudah release masalah emosinya.

Sakit perutnya hilang dan energi tubuhnya sudah normal kembali,

Kemudian…

Hal lain yang saya perbaiki “sedikit” dari ortunya adalah pandangan dia bahwa makin baik pendidikan agamanya akan makin baik orang tsb. Ini pemikiran salah total. Saya berikan penjelasan dan wejangan akhirnya dia mengerti.
Intinya saya jelaskan, kualitas ibadah itu beda dengan pendidikan agama. Nuff said.

Yg kedua adalah TAFSIR MIMPI.
Banyak orang terjebak dengan memaknai mimpi secara harafiah, alias ditelan bulat2.
Alhasil … mimpi didatangi ular = kena santet? Huaa.. saya tertawa.
Itu yg diyakini pasien dan orang tuanya. Mental bloking lagi…
Saya jelaskan..

Mimpi itu sejatinya adalah pesan pikiran bawah sadar kita kepada pikiran sadar kita.
Pikiran bawah sadar (intuisi) biasanya jauh lebih peka daripada sadar kita dan bisa membaca tanda tanda atau trend dari tubuh, termasuk korelasi kesehatan dengan :

– tindakan
– pola pikir
– interaksi dengan orang lain

Karena merupakan PESAN, maka pikiran bawah sadar menggunakan simbol2 yg dipahami dan dimengerti oleh pikiran sadar.
Simbol pada satu orang, bisa berbeda dengan orang lain.

Salah menafsirkan mimpi, bisa membawa perasaan tertekan, suudzon, pseudo (bahagia sementara) dan malah memperberat emosi negatif.

Jadi dalam kasus pasien tadi, MELURUSKAN PEMAHAMAN keluarga tentang pendidikan anak dan mimpi ortu, jadi bagian penting dari terapi saya.

Sekian. Hari ini off naksi. Badan remek total sehabis types dan habis energi demi orang lain..
Tapi disitulah kepuasan saya 🙂
Bisa bermanfaat bagi orang lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *