Sensasi Stasiun Duri : Penjualan Voucher KA Bandara Bagi Roker KRL

Sensasi Stasiun Duri : Penjualan Voucher KA Bandara Bagi Roker KRL

Seminggu sudah Audensi Menteri Perhubungan Dengan Roker Jabodetabek pada hari Jumat, 06 April 2018. Walaupun belum semua hasil audensi direalisasikan, ada beberapa hal yang sudah dilakukankan oleh PT. KAI dan KCI.
Info terbaru yang segera dilaksakan oleh PT. Railink sehubungan dengan audensi tersebut adalah Penjualan Voucher KA Bandara Bagi Roker KRL

Diberitahukan kepada masyarakat pengguna jasa Kereta Api mulai tanggal 16 April hingga 15 Mei 2018 dalam rangka sosialisasi dan optimalisasi KA bandara dengan pemberangkatan dari Stasiun Batu Ceper menuju Stasiun Sudirman Baru dan dari Stasiun Sudirman Baru menuju Stasiun Batu Ceper, diberikan kesempatan menggunakan KA Bandara dengan ketentuan sebagai berikut;

Jadwal Keberangkatan :

  1. Dari Stasiun Batu Ceper Pukul 07.03 dan 07.33
  2. Dari Stasiun Sudirman Baru Pukul 16.21 dan 16.51

Catatan : Tidak Berlaku pada hari Sabtu, Minggu dan hari Libur Nasional

Tata cara pembelian Voucher KA Bandara :

  1. Pembelian voucher sebesar Rp 3.000,-;
  2. Menyerahkan fotocopy KTP;
  3. Setiap pemberangkatan tersedia 50 voucher;
  4. Pembelian untuk 1 orang 1 voucher untuk sekali pemberangkatan;
  5. Pembelian dilakukan 1 hari sebelum pemberangkatan.

Lokasi dan Waktu Pembelian Voucher KA Bandara:

  1. Costumer Service stasiun KA Bandara Sudirman Baru Lt 2 jam 08.00 – 10.00 dan 17.00 – 20.00;
  2. Customer Service Stasiun KA Bandara Batu Ceper jam 08.00 – 10.00 dan 17.00 – 20.00;
  3. Penjualan voucher dimulai tanggal 15 April s/d 14 Mei 2018 selama voucher masih tersedia.

Cara pemakaian Voucher KA Bandara :

  1. calon penumpang datang maksimal 30 menit sebelum jadwal keberangkatan di Stasiun KA Bandara Sudirman Baru, dan Stasiun KA Bandara Batu Ceper;
  2. Calon penumpang menuju ke lokasi Vending Machine dan melakukan proses untuk mendapatkan tiket KA Bandara;
  3. Penumpang menuju Gate Pemberangkatan
  4. Tiket digunakan kembali untuk keluar di Gate stasiun tujuan;
  5. Jika mengalami kesulitan dapat menghubungi petugas distasiun.

* Untuk voucher tetap harus ditukar dengan tiket KA Bandara pada saat hari keberangkatan dengan waktu penukaran maksimal sampai dengan 7 menit sebelum jadwal ka berangkat.

Persiapan apa dilakukan untuk menyambut roker KRL yang menggunakan kesempatan emas mencicipi KA Bandara SHIA dengan harga KRL ini ? Apakah ada pintu khusus buat roker KRL yang beda dengan penumpang KA Bandara SHIA ?

Kepala Stasiun Sudirman Baru Pak Suhendar menjelaskan :

  • Dari Railink dan DirjenKA mempersiapkan perangkat dan voucher yang akan dijual kepada penumpang (roker KRL).
  • Info dari Railink untuk pembelian voucher dilayani oleh petugas dr dirjenka
  • Penukaran voucher menjadi tiket dilayani oleh petugas Railink
  • Pintu yang digunakan sama dengan penumapang lainnya.

“Kalau Kepala Stasiun Sudirman Baru ngga ada persiapan apa2..cuma siapin mental aja”, Pak Suhendar menambahkan.

SANGAT PENTING untuk diperhatikan :
– Kuota masing-masing @50 orang penumpang/KA, jadi hanya tersedia 200 voucher untuk 4 jadwal pemberangkatan diatas.

Yang menjadi pertanyaan, “Mengapa hanya sekedar ICIP-ICIP sekejap, bukan seterusnya berlaku ?”. Apakah hal ini dilakukan hanya untuk menunggu pembuatan siding dan persiapan 12SF yang benar-benar siap melayani roker lintas Brownline ?

Dengan pelasanaan penjualan voucher KA Bandara ini maka satu lagi kesepakatan Le Meridien dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan, walau pelaksanaan masih terkesan abu-abu.

Daftar Implementasi janji Menteri Perhubungan :

  • KA Bandara SHIA harus menggunakan taspat tinggi, sehingga akan mengurangi jeda waktu tunggu KRL Commuter Line. Dari 30 menit ke 20 – 25 menit, sehingga akan mengurangi penumpukan penumpang.
  • KAI harus mempertimbangkan pembuatan siding di stasiun Duri sehingga akan mengurangi antrean dan mempercepat KRL agar waktu tunggu penumpang tidak terlalu lama. Saran dari para pakar adalah Rawabuaya dan Pesing (agar pak Suseno tidak perlu analisa lagi :p)
  • Segera realisasikan penambahan gerbong pada masing-masing rangkaian yang berdinas di Brownline. Dari 8 – 10 SF menjadi 12 SF.
  • Pengaturan ulang peron di stasiun Duri yang lebih nyaman dan aman untuk para roker.
  • Pembuatan JPO baru arah Angke, yang semula akan dibuatkan eskalator yang butuh waktu 1 tahun, namun Menteri Perhubungan minta agar JPO menggunakan besi las yang pengerjaannya hanya +/- 1 bulan.
  • Untuk peron yang belum ada atap, Menteri Perhubungan meminta agar segera dibuatkan kanopi, jika belum bisa permanen sementara menggunakan tenda, yang pengerjaannya hanya butuh 3 hari.

    REALISASI:


    Muhammad Ikhbal menyampaikan pagi ini bahwa “Atapp ny mewahh yahh… Kaya mau hajatan aja :)”.
    Disertai foto penampilan peron stasiun Duri yang beratap “Tenda Biru”, bukan milik Dessy Ratnasari kan… :))
  • Biaya untuk pengadaan dan perbaikan sarana di stasiun Duri semua akan ditanggung oleh Kementerian Perhubungan.
  • PENTING : Sebelum ada solusi untuk penambahan jadwal KRL, untuk mengantisipasi penumpukan penumpang lintas Brownline, makan roker KRL Commuter Line DIPERBOLEHKAN naik KA Bandara di stasiun Batu Ceper dan Duri menuju Jakarta dengan harga tiket SESUAI DENGAN TARIF KRL menggunakan karcis khusus. walau pak Heru Kusmara masih berkeberatan tetapi Menteri Perhubungan Budi Karya MENEGASKAN agar roker KRL bisa naik KA Bandara SHIA dalam jumlah terbatas. Dengan kata lain roker KRL bisa naik KA Bandara SHIA dengan jumlah terbatas sesuai kapasitas duduk KA Bandara SHIA. Misalkan 1 rangkaian KA Bandara SHIA hanya mengangkut 10 orang penumpang, maka 100 orang roker Brownline bisa naik.

    REALISASI:

    Penjualan voucher KA Bandara bagi roker KRL Commuter Line mulai tanggal 16 April hingga 15 Mei 2018

  • Menteri Budi Karya akan meninjau stasiun Duri siang ini, Jumat 06 April 2018, atau selambat-lambatnya hari Minggu, 08 April 2018.

    REALISASI:

    Rekan Muhammad Ikhbal mengabarkan pada hari Jumat, 06 April 2018 sore Menteri Perhubungan Budi Karya sudah berkunjung ke stasiun Duri. Walaupun kunjungan itu terkesan exclusive (dengan pengawalan ketat). “Wkwkwkwk doi kemaren muter” setiap peron kebetulan lagi di lokasi. Seperti terlihat tak banyak orang yg menghampiri hanya sibuk nya wartawan yg meliput. Dan penelurusan terakhir doi ke j2 (jalur 2) arah Bogor pas kebetulan itu kereta yg ane naikin di samperin doi dan sedikit berbincang” dengan pnp (penumpang) dengan kondisi sudah padat. Kebetulan transitan CL tng (Tangerang) datang. Doi mundur lah nunggu cl belakang nya yg agak longgar untuk pulang.. 😥😥 mau pulang nunggu cl yg sepi”.
    Foto kunjungan Menhub ke stasiun Duri sebagai foto unggulan berita ini.

  • Menteri Perhubungan juga minta pihak KAI dan Dirjen KA untuk menugaskan beberapa staff untuk memantau dan memberikan laporan setiap hari tentang situasi stasiun Duri.
  • Menteri Perhubungan minta agar dirjen KA menunjuk 5 orang perwakilan dari roker/pengguna KRL untuk mengawal dan memberikan masukan bagi pelaksanaan kesepakatan tersebut diatas. (Semoga tim KMP@Cakruk bisa mendapatkan tempat sebagai pemantau – Amin).

    REALISASI:

    Walaupun belum ditunjuk secara resmi kami akan selalu memantau perkembangan ini. Rekan Muhammad Ikhbal juga memberikan informasinya “Pagi ini Duri ada yang liput lagi, tapi ga tahu dari TV mana”.

  • Mari bersama-sama kita sebagai roker KRL Commuter Line selalu mengawal realisasi janji Menteri Perhubungan sesuai dengan Audensi Meridien. Agar kita semua bisa Mantjarli & MANUSIAWI dalam ber CL.

    Dokumentasi Foto : Adha Bayu Saputra

    2 thoughts on “Sensasi Stasiun Duri : Penjualan Voucher KA Bandara Bagi Roker KRL”

    1. Harusnya ini menjadi momen sistem ekspress ada lagi ya. Wkwkwkwk. Tp tidak perlu tambahan biaya. Mungkin cuma menskip beberapa stasiun terutama yg tidak terlalu banyak penumpang. Contoh jalur bekasi mungkin sepanjang jakarta manggarai sbg lokal dan skip matraman (nantinya) buaran klender klender baru.

      1. Kembali ke jaman purba ? Padahal itu yang sudah diperjuangkan oleh Jonan untuk menghapuskan diskriminasi stasiun-stasiun tertentu. Lalu buat buat apa slogan #ayo_naik_KRL ? Padahal KRL CL sudah SUKSES BESAR memindahkan ribuan orang dari jalan raya menuju rel ?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *